Nilai Ekonomis Tinggi, KKP Kembangkan Budi Daya Kerang Abalone

Reporter

Antara

Editor

Rahma Tri

Minggu, 11 Agustus 2019 21:14 WIB

Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Buleleng-Bali berupaya mengenalkan Kerang Abalone ke masyarakat luas. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan budi daya benih kerang laut jenis abalone Haliotis squamata dengan mengambil indukan dari perairan Bali. Kerang abalone yang karakteristiknya mirip di perairan Taiwan ini bernilai ekonomi sangat tinggi.

"Budi daya abalone dari hulu ke hilir memakan waktu sampai 1,5 tahun. Kita terus berusaha untuk memproduksi abalone dalam waktu yang jauh lebih singkat, namun tetap berkualitas," kata peneliti Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, Ibnu Rusdi, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Ahad 11 Agustus 2019.

Benih abalone hasil riset BBRBLPP, pada awalnya diproduksi skala rumah tangga di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Dari riset tersebut, selama dua bulan periode pemeliharaan, dapat dihasilkan benih abalone dengan panjang cangkang 0,8-1,1 cm.

Pada pemeliharaan lanjutan atau pendederan, benih abalone dalam keranjang tertutup dengan sistem terapung selama 2,5 -3 bulan, diperoleh benih abalone dengan panjang cangkang 2,5-3,0 cm. "Melalui data tersebut, dapat diartikan bahwa budi daya abalone memiliki potensi yang tinggi,” kata Ibnu.

Dalam penelitiannya, sedikitnya terdapat tiga keuntungan dari teknologi budi daya abalone. Pertama, teknologi perbenihan abalone terbilang mudah dan sederhana untuk dilakukan oleh masyarakat pembudi daya dan dapat dilakukan sepanjang tahun.

Kedua, produksi benih abalone tergolong efisien, ekonomis, dan layak dikembangkan karena dapat diterapkan secara terintegrasi di HSRT ikan laut sebagai alternatif usaha tambahan tanpa harus beralih profesi. Ketiga, teknologi budi daya abalone sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia atau disinfektan, hanya menggunakan mikroalga dan makroalga jenis Gracillaria sp dan Ulva sp sebagai pakan pada proses produksi benih sehingga tidak mencemari lingkungan. Selain itu, cangkang abalone dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat perhiasan.

"Karena itulah, budi daya abalone sangat menjanjikan. Dalam hitungan kasar, biaya produksi per ekor benih abalone adalah sekitar Rp600. Sementara saat ini, benih abalone untuk pendederan sudah dijual seharga Rp1.000 untuk ukuran satu cm. Tak menutup kemungkinan keuntungan tersebut dapat bertambah mengingat teknologi budi daya abalone dapat diintegrasikan dengan komoditas lainnya seperti kerapu," ungkap Ibnu.

Kepala BBRBLPP Bambang Susanto mengatakan bahwa alasan dikembangkannya abalone karena teknologinya sudah dikuasai. Mulai dari pembenihannya, pendederan, pembesarannya hingga sudah diaplikasikan ke masyarakat.
Selain di Gondol, saat ini BBRBLPP juga tengah melakukan transfer teknologi budi daya pembenihan abalone di wilayah Pangandaran, Jawa Barat serta di Maluku.

ANTARA

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

42 menit lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

3 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

5 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

10 hari lalu

Dari Transhipment Kapal Ikan Asal Juwana Terungkap TPPO dan Cerita Pelarian di Tengah Laut

ABK yang lari dari kapal ikan asing loncat ke laut dan berenang sejauh 12 mil. Satu tak selamat.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

12 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya