BI Prediksi Inflasi Agustus Capai Rekor Tertinggi Tahun Ini

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Rahma Tri

Jumat, 9 Agustus 2019 16:30 WIB

Presiden Jokowi menyampaikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2018 di Jakarta, Kamis, 26 Juli. Jokowi menginstruksikan kepada kepala daerah untuk mempermudah izin investasi yang berorientasi ekspor dan barang subtitusi impor. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkankan hasil survei pemantauan harga sampai dengan minggu pertama Agustus 2019. Dari hasil survei ini, BI memperkirakan inflasi Agustus akan mencapai s0,12 prsen month-to-month (mtm) dan 3,44 persen year-on-year (yoy). “Masih tetap rendah dan stabil,” kata dia di Gedung BI, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Agustus 2019.

Jika sesuai prediksi BI, maka inflasi Agustus akan mencatatkan angka tertinggi selama 2019 ini. Sepanjang semester pertama 2019, angka inflasi tertinggi terjadi Mei 2019 sebesar 3,32 persen. Namun dalam beberapa bulan terakhir realisasi angka inflasi selalu lebih tinggi dari perkiraan BI.

Beberapa komoditas yang tercatat sebagai penyumbang inflasi sampai dengan minggu pertama Agustus adalah cabai merah 0,09 persen, cabe rawit 0,05 persen, emas perhiasan 0,04 persen, dan tarif air minum 0,01 persen. Sebaliknya, harga tiket pesawat menyumbang deflasi 0,08 persen, bawang merah 0,04 persen, dan tomat sayuran 0,04 persen.

Gubernur Perry menyebut prediksi inflasi Agustus 2019 ini masih sesuai dengan penilaian dari BI. Untuk itu, Bank Indonesia tetap pada perkiraan awal bersama pemerintah, bahwa inflasi akan berada di bawah titik tengah sasaran sampai akhir tahun 2019, yaitu di bawah 3,5 persen.

Meski begitu, inflasi tetap menjadi perhatian serius dari pemerintah meski masih di bawah angka prediksi. Akhir Juli lalu, pemerintah pusat berkumpul dengan sejumlah perwakilan pemerintah daerah. Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta pemerintah daerah berinovasi untuk mengendalikan inflasi di daerah masing-masing.

Advertising
Advertising

"Fokus utamanya adalah ketersediaan pasokan dan juga kelancaran distribusi," ujar Darmin dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendali Inflasi Daerah di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. Beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah daerah, kata Darmin, antara lain pembangunan jalan provinsi, kabupaten, dan kota yang terkoneksi ke jalan tol. Dengan demikian, pusat pendukung produksi dapat terhubung langsung ke pasar tujuan.

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya