Pertumbuhan Ekonomi Diperkirakan Tak Beranjak dari 5,1 Persen

Selasa, 6 Agustus 2019 10:19 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri), Gubernur Lampung Ridho Ficardo (ketiga kiri) dan Anggota DPR Aziz Syamsuddin (kanan) meninjau perkembangan pembangunan Tol Bakauheni-Palembang di Lampung, Jumat 23 November 2018. Ruas tol Bakauheni-Palembang ini diharapkan mendorong daya saing, pertumbuhan titik-titik ekonomi yang terintegrasikan dengan kawasan industri. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta – Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Ahmad Heri Firdaus, pemistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lepas landas dari kisaran 5,1 persen hingga pengujung 2019 ini. Ia memprediksi, ada sejumlah faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi secara kumulatif tereduksi.

“Faktor itu bisa dari penanaman modal asing atau PMA, bisa dari sisi ekspor,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa, 6 Agustus 2019.

Ahmad mengatakan, sepanjang Januari hingga Juni 2019, ekspor Indonesia tak terlampau prima. Menurut data Badan Pusat Statistik atau BPS, kinerja ekspor pada Juni lalu mengalami penurunan sebesar 20,54 persen dibanding ekspor bulan sebelumnya.

Pesimisme terhadap capaian di triwulan III juga tercermin dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan II yang melambat menjadi 5,05 persen dibanding periode sebelumnya yang sebesar 5,07 persen. Menurut Ahmad, semestinya pertumbuhan ekonomi triwulan II dapat mendongkrak angka pertumbuhan selama 1 tahun lantaran banyak terdapat momentum khusus, seperti Lebaran dan Pemilu.

“Biasanya triwulan II jadi momentum kita menggenjot pertumbuhan. Memang, selama triwulan II konsumsi kita tampak meningkat. Namun nyatanya enggak cukup mendorong pertumbuhan di atas 5,1 persen,” ujar Ahmad.

Advertising
Advertising

Dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2019, pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3 persen hingga akhir tahun. Ahmad mengatakan, sejatinya pemerintah dapat mengejar target dari faktor eksternal seperti investasi dan ekspor.

Dalam upayanya, Ahmad menilai demi mengejar pertumbuhan ekonomi, pemerintah mesti mendorong dunia usaha untuk menambah kepercayaan guna meningkatkan daya tarik investasi. Sebab, kata dia, investor butuh kepastian dari pelaku usaha. Apabila investasi ke dalam negeri terealisasi, kondisi ini bisa berefek pada meningkatnya sektor produksi. “Sektor produksi akan meningkat, baik untuk barang-barang yang dikonsumsi dalam negeri maupun baran-barang yang bakal diekspor ke luar negeri,” ujarnya.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

9 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya