BPS Sebut Hanya 2 Sektor Usaha Ini yang Alami Kontraksi

Senin, 5 Agustus 2019 15:36 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto berbicara kepada wartawan, sesuai pemaparan Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018, di Kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019. Tempo/ Fikri Arigi.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2019 didorong oleh hampir seluruh lapangan usaha kecuali pertambangan dan penggalian. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan ini mengalami kontraksi 0,71 persen.

“Dari pertambangan, industri batu bara dan migas mengalami kontraksi 0,25 persen,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2019.
Berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku atau ADHB, PDB pertambangan dan penggalian pada triwulan II 2019 hanya sebesar Rp 292,6 triliun. Angka ini turun ketimbang triwulan I 2019 yang mencapai Rp 293,9 triliun.
Sementara itu, berdasarkan Atas Harga Konstan alias AHK yang berlaku pada 2010, PDB triwulan II 2019 hanya tercatat Rp 198,7 triliun. Sedangkan triwulan I mencapai Rp 199,9 triliun.
Meski demikian, secara umum, keseluruhan PDB menurut ADHB pada triwulan II 2019 tercatat sebesar Rp 3.963,5 triliun. Sedangkan triwulan I Rp 3.783,7 triliun. Adapun menurut AHK, PDB secara total tercatat Rp 2.735,2 triliun pada triwulan II 2019. Lebih besar ketimbang PDB triwulan sebelumnya yang hanya Rp 2.625,1 triliun.
Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan tertinggi selama triwulan II 2019 dicapai oleh sektor jasa lainnya yang mencapai 10,73 persen. Kemudian diikuti pertumbuhan jasa perusahaan sebesar 9,94 persen; informasi dan komunikasi sebesar 9,6 persen; serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,09 persen.
Sementara itu, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II 2019 secara year on year berasal dari lapangan usaha industri pengolahan sebesar 0,74 persen. Selanjutnya, diikuti sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,71 persen; perdagangan besar eceran, reparasi mobil-sepeda motor sebesar 0,61 persen; dan konstruksi sebesar 0,55 persen. “Sedangkan pertumbuhan ekonomi dari sektor lainnya sebesar 2,44 persen,” tuturnya.
BPS sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2019 sebesar 5,05 persen secara year on year. Sedangkan pertumbuhan ekonomi triwulan II terhadap triwulan I 2019 terhitung sebesar 4,2 persen.

“Dengan demikian, secara kumulatif pertumbuhan ekonomi adalah 5,06 persen,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam pemaparan di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 5 Agustus 2019.

Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2019 lebih lambat ketimbang triwulan II 2018 sebesar 5,27 persen, dan triwulan I 2019 yang mencapai 5,07 persen. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II 2019 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 59,11 persen. Sedangkan pertumbuhan di wilayah Maluku dan Papua masih mengalami kontraksi sebesar -13,2 persen.

Bila dihitung secara q to q, Suhariyanto mengatakan pertumbuhan paling tinggi terjadi untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Pertumbuhan di sektor tersebut mencapai 13,80 persen. Sedangkan jasa pendidikan hanya tumbuh 3,09 persen dan jasa lainnya tumbuh sebesar 4 persen.

BPS mencatat pertumbuhan q to q paling tinggi untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,80 persen. Sedangkan jasa lainnya 4 persen, jasa pendidikan 3,09 persen.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

10 jam lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

3 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

6 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

6 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

6 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

6 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

8 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

8 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya