Kurangi Ketergantungan ke Asing, Darmin Nasution Dorong Menabung

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 30 Juli 2019 15:07 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai mencoblos di TPS 20 Pancoran, Jakarta, Rabu, 17 April 2019. Tempo/Hendartyo Hanggi

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mendorong masyarakat untuk menabung. Dengan demikian Indonesia bisa mengurangi ketergantungan akan dana asing dalam pembangunan.

"Modal asing masuk enggak masalah, tapi kalau kita perlu uang dari luar untuk menutupi kebutuhan investasi kita yang tidak bisa diimbangi dengan tabungan, maka semakin lama akan semakin banyak ketergantungan kita kepada dana asing," kata Darmin di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

Darmin mengatakan pemerintah mesti meminjam ke negara lain atau mengundang modal asing masuk lantaran kebutuhan investasi tidak bisa dipenuhi oleh dana di tabungan. "Kalau kita tabungannya secara nasional hanya 100 tetapi kita perlu bangun dan dibutuhkan 110 investasi. Apa yang terjadi? Kita pasti harus pinjam atau undang modal asing masuk."

Menurut Darmin, tidak masalah Indonesia menerima suntikan modal asing. Persoalan baru datang bila terlalu banyak uang orang asing untuk kebutuhan dalam negeri, baik untuk usaha maupun non usaha. Sehingga, Darmin berharap adanya kenaikan tabungan nasional. Sehingga kebutuhan investasi pun bisa ditutupi.

"Kalau ada selisihnya tidak banyak kita bisa undang PMA ke negara kita, tapi kalau terlalu banyak kebutuhan kita dari dana asing yang bukan penanaman modal, artinya orang datang ke sini menempatkan dananya di pasar modal atau di bank, maka kalau terjadi gejolak di dunia, rupiah bisa melemah karena dana asing itu kembali ke negerinya," ujar Darmin.

Saat ini, kata Darmin, masih banyak masyarakat, khususnya pemuda, yang sudah memiliki penghasilan namun belum memanfaatkan lembaga keuangan misalnya untuk menabung. Buktinya, pertumbuhan dana pihak ketiga pada tahun ini masih lebih rendah ketimbang pertumbuhan kredit.

Dalam praktiknya, Darmin memberi contoh para pedagang yang menyimpan duit hasil dagangannya dan langsung dibelanjakan lagi. "Ada kesempatan yang hilang di situ. Kalau dia terbiasa memasukkan uang ke bank, maka bank bisa kenali dia. Kalau tidak dimasukkan, bank enggak akan mengenal anda," tutur Darmin Nasution.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

6 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

8 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

9 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

13 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

15 hari lalu

Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.

Baca Selengkapnya

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

15 hari lalu

Airlangga Siapkan Antisipasi Imbas Tekanan Serangan Iran ke Israel Terhadap Perekonomian RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi soal imbas serangan Iran ke Palestina terhadap perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

16 hari lalu

Menko Perekonomian Airlangga Sebut Bakal Lakukan Antisipasi Imbas Serangan Iran ke Israel

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bakal melakukan antisipasi imbas serangan Iran ke Israel agar perekonomian tidak terdampak lebih jauh.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

20 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya