Mayoritas Investor Tolak Tim Ekonomi Jokowi Diisi Politisi
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rahma Tri
Kamis, 25 Juli 2019 19:44 WIB
Selain itu, 89 persen investor ingin jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga diisi oleh kalangan profesional. 8 persen ingin profesional yang terafiliasi dengan partai politik dan 3 persen dari partai politik. Meski demikian, survei ini hanya memberikan kriteria antara profesional dan partai politik, tidak menyebutkan nama yang menjadi preferensi investor.
“Kami tidak sebut nama,” kata panel ahli Katadata Insight Center, Damhuri Nasution. Namun, Damhuri mengatakan jika komposisi kabinet sesuai dengan ekspektasi pasar, maka kemungkinan akan terjadi dampak positif seperti kenaikan signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Jika tidak ,kemungkinan pasar tetap akan melihat lebih dulu arah pergerakan kebijakan pemerintah ke depan..
Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan hasil survei ini menunjukkan sebagian besar investor tak ingin ada kepentingan politik dalam tim ekonomi kabinet. Menteri dari partai politik, kata dia, diidentikkan dengan kepentingan sehingga investor khawatir hal ini bakal menimbulkan distorsi dalam pengambilan keputusan. “Idealnya, tim ekonomi di kabinet semuanya berasal dari kalangan profesional.”
Terakhir pada Jumat, 12 Juli 2019, Jokowi ingin generasi muda dari partai politik dan profesional masuk dalam kabinet baru. Menurut dia, banyak generasi muda yang saat ini berpotensi menjadi menteri. "Saya minta dari partai ada yang muda ada yang dari profesional juga. Kalau tidak ada yang dari partai, ya kami cari sendiri. Dari profesional muda kan sekarang banyak banget," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Jumat, 12 Juli 2019.
FAJAR PEBRIANTO