Kebutuhan Tinggi, Tahun Ini Indonesia Tetap Impor Jagung

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Senin, 22 Juli 2019 15:39 WIB

Jagung pelangi dari kebun Luki Lukmanulhakim, 45 tahun, petani asal Cianjur, Jawa Barat. TEMPO | Deden Abdul Aziz

TEMPO.CO, Jakarta - Demi mencukupi kebutuhan pakan ternak yang tinggi, Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memprediksi tahun ini Indonesia kembali mengimpor jagung.

Dewan Penasihat GPMT Sudirman berharap, jika memang harus melakukan impor, sebaiknya hal itu dilakukan segera. Tujuannya, agar kejadian yang sama seperti tahun lalu di mana impor tiba ketika panen sedang berlangsung tidak terjadi lagi.

"Idealnya impor sebelum Oktober 2019 sampai dengan Januari 2020 atau Oktober sampai Desember 2019," katanya seperti dikutip Bisnis, Senin 22 Juli 2019.

Sudirman mengatakan, tanpa substitusi kebutuhan jagung dengan gandum untuk pakan ternak, Indonesia berpotensi mengimpor 2,5 hingga 3 juta ton jagung per tahun. Namun, dengan adanya substitusi jagung dengan produk lain seperti gandum atau olahan gandum, maka potensi impor jagung tahun ini tidak akan sebesar angka tersebut.

“Kemungkinan besar iya [akan impor], terutama untuk memenuhi kebutuhan peternak,” katanya.

Advertising
Advertising

Potensi impor tersebut mengacu pada data yang dikeluarkan oleh The United States Department (USDA) of Agriculture yang dirilis pada 26 Maret 2019 lalu. Adapun laporan USDA mencatat bahwa upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung dengan menetapkan harga acuan terendah dan penyaluran subsidi telah meningkatkan luas tanam yang diestimasi mencapai 3,7 juta hektare (ha) pada kurun waktu 2018/2019.

Sebagai hasilnya, USDA memperkirakan produksi jagung Indonesia untuk 2018/2019 akan mencapai 11,9 juta ton. Kendati demikian, terdapat pergeseran pada musim tanam, khususnya musim tanam pertama yang seharusnya dimulai pada Oktober 2018.

Secara total, USDA memprediksi impor jagung Indonesia untuk segala kebutuhan akan mencapai 850.000 ton untuk kurun waktu 2018/2019, termasuk yang telah dilakukan sejak akhir 2018 lalu. Angka ini telah memperhitungkan substitusi jagung dengan gandum.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

21 menit lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

4 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

5 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

10 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

20 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

21 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

21 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

1 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya