TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menolak usulan impor jagung yang ditawarkan oleh Wakil Presiden Argentina. Sebab, menurut Amran, Indonesia kini sudah swasembada jagung.
Baca juga: Jokowi Bidik Ekspor Jagung Agar Harga Tetap Stabil
"Mereka punya usulan komoditas strategis (jagung) tapi kami sampaikan sudah swasembada," ujar dia selepas menerima kunjungan dari Wakil Presiden Argentina Gabriela Michetti di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu, 8 Mei 2019.
Dalam perbincangan itu, Amran dan Michetti membahas kerja sama di bidang pertanian dan peternakan. Salah satu usulannya, Michetti menawarkan Indonesia agar mengimpor jagung dari Argentina.
Namun, Amran menjelaskan bahwa Indonesia kini sudah bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri dengan menggunakan jagung produksi domestik. "Jadi yang diminta adalah (impor) jagung, kami bilang bahwa dulu kami memang impor, tapi sekarang sudah swasembada bahkan ekspor."
Selain menawarkan jagung, Wapres Michetti juga menawarkan untuk memasok daging ke Tanah Air. Untuk itu, Argentina juga sudah mengajukan kelengkapan dokumen pengajuan akses pasar daging sapi ke Indonesia.
Namun demikian, Amran menyatakan saat ini masih terdapat perbedaan status jangkitan penyakit hewan, sesuai publikasi Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE). Indonesia dinyatakan bebas penyakit kaki dan mulut (FMD), sementara Argentina masih berstatus bebas dengan vaksinasi berdasarkan zona.
Baca: Ingin Dongkrak Harga, Kementan Stop Ekspor Lada ke Vietnam
“Pada prinsipnya Indonesia terbuka untuk importasi daging dari Argentina selama memenuhi persyaratan sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia. Begitu juga dengan harga yang kompetitif,” jelas Amran.
Pada awal 2019, pemerintah sepakat melakukan impor jagung sebanyak 180 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di dalam negeri. jagung impor itu didatangkan dari Brasil dan Argentina.