Indonesia Ingin Lipatgandakan Perdagangan Tekstil dengan AS

Reporter

Eko Wahyudi

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 20 Juli 2019 10:47 WIB

Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Mahendra Siregar bersama Alta Lauren Gunawan, wanita keturunan Indonesia yang menjadi anggota Secret Service Presiden Donald Trump, saat mengunjungi Kedutaan Besar RI di Washington DC, Jumat, 12 Juli 2019. Dok. KBRI Washington DC

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia ingin melipatgandakan perdagangan dan investasi bidang tekstil dan produk tekstil ke AS. Peluang yang ada dinilai cukup besar untuk merealisasikan target peningkatan ekspor sampai 100 persen itu.

Ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia ke AS tahun 2018 mencapai US$ 4,5 miliar, dan akan terus tumbuh di tengah dinamika perdagangan global saat ini. Untuk itu, diperlukan peta jalan yang secara jelas mencerminkan keuntungan kedua negara.

Hal ini mengemuka dalam “Roundtable Meeting on Building Synergy of Textile and Cotton Sectors” yang digelar KBRI Washington DC dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)di gedung KBRI, Washington DC, Jumat 19 Juli 2019. Duta Besar (Dubes) RI untuk AS, Mahendra Siregar menyebut pertemuan ini sebagai langkah nyata meningkatkan hubungan dagang dua arah Indonesia dan AS.

Dalam pertemuan tersebut, hadir juga wakil dari Kantor United States Trade Representative (USTR), Department of Agriculture, Department of State, Department of Commerce, dan wakil-wakil asosiasi garmen, fesyen dan kapas AS.

Senada dengan Dubes Mahendra, Asisten USTR untuk Urusan Tekstil, Bill Jackson, mengungkapkan pandangan positif dan harapan besarnya terhadap perdagangan kapas, tekstil, dan garmen sebagai pendorong pertumbuhan perdagangan dua arah kedua negara.

Advertising
Advertising

Harapan tersebut disambut dengan antusiasme dan komitmen oleh Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Harian Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Anne Patricia Sutanto, untuk menindaklanjuti peluang-peluang yang ada. “Saya melihat masih banyak peluang yang dapat dimanfaatkan apabila melihat potensi masing-masing”, ujar Anne.

Sementara itu, Direktur Asosiasi Kapas AS, Vaughn Jordan mengatakan momentum dan prospek positif sektor tekstil dan kapas perlu dimanfaatkan secara lebih strategis dan jangka panjang. “Kunjungan API ke 4 negara bagian produsen kapas di AS dan serangkaian pertemuan dengan pembeli utama tekstil dan garmen Indonesia merupakan langkah-langkah strategik yang saling menguntungkan” tutur Vaughn.

Para peserta optimis bahwa pertemuan itu telah berlangsung baik dan optimis bahwa pendekatan perdagangan yang bebas, adil dan bertimbal balik bagi kedua negara. Pada 2018, total perdagangan RI-AS, mendekati US$30 miliar. Diharapkan, nilai perdagangan ini bisa mencapai US$60 miliar dalam 5 tahun ke depan.

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

1 hari lalu

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Tembus Rp 1.350.000 per Gram

Harga emas PT Aneka Tambang atauharga emas Antam melonjak ke level Rp 1.350.000 per gram dalam perdagangan akhir pekan, Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

2 hari lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

2 hari lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

2 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

2 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

3 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya