CSIS Sarankan Kenaikan Harga BBM untuk Atasi Defisit Perdagangan

Kamis, 18 Juli 2019 13:16 WIB

Petugas mengisi Premium ke tangki sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018. Kenaikan harga minyak dunia menyebabkan Pertamina menaikkan harga BBM non-subsidi, Pertamax, menjadi Rp 10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp 12.250 per liter, Pertamina Dex Rp 11.850 per liter, Dexlite Rp 10.500 per liter, dan Biosolar Non-PSO Rp 9.800 per liter. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Ekonomi Politik Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri berpendapat salah satu solusi mengatasi defisit neraca dagang adalah dengan menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM di dalam negeri.

Yose menyebutkan, defisit neraca perdagangan pada semester I tahun 2019 tercermin dari defisit impor migas yang terus mengalami kenaikan. Kondisi defisit impor migas ini juga akhirnya berimbas pada menurunnya impor nonmigas serta kinerja ekspor nonmigas. “Impor migas harus turun, caranya konsumsi dalam negeri harus turun," ucapnya, Rabu, 17 Juli 2019.

Lebih jauh Yose menjelaskan, selama ini impor minyak yang dilakukan tapi tak dibarengi dengan kenaikan harga BBM padahal harga minyak mentah sedang naik. Akibatnya defisit migas tambah memberatkan.

"Kita sudah 15 tahun mengimpor minyak ketika harga minyak naik, harga BBM tidak naik, konsumsi membesar, impor pun membesar," kata Yose. Oleh karena itu ia mengusulkan pembenahan defisit perdagangan dengan menaikkan harga BBM domestik sebagai kompensasi impor minyak ketika harga minyak mentah naik.

Yose menyatakan menurunnya kinerja impor berbanding lurus dengan kinerja ekspor. Dia pun menilai hal itu menjadi wajar ketika kinerja ekspor nonmigas juga menurun.

Advertising
Advertising

Sementara impor migas sebagai permasalahan hulu yang berkontribusi paling besar pada penurunan ekspor impor sektor lain. “Jadi tidak bisa kalau impor yang kita tekan. Apalagi impor bahan baku, sementara kita mengharapkan ekspor kita naik,” kata Yose.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro memperkirakan impor produk bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat hingga kapasitas kilang nasional ditingkatkan. Menurut Komaidi, mustahil impor BBM terpangkas kalau kapasitas kilang milik PT Pertamina (Persero) belum ditingkatkan.

Komaidi mengatakan pertumbuhan impor BBM paling tidak terjadi hingga 2024, sampai rencana pengembangan dan pembangunan kilang Pertamina terealisasi. “Kapasitas kilang kita terbatas, di sisi lain kebutuhan produk yang naik. Sebenarnya, pertumbuhan permintaan kombinasi banyak faktor, yang utama adalah pertumbuhan ekonomi. Elastisitas pertumbuhan BBM setidaknya 1 persen - 2 persen per tahun,” katanya beberapa waktu lalu.

BISNIS

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

9 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

10 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

14 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

15 hari lalu

Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

15 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, ESDM Yakin Cadangan BBM RI Aman

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional tidak terdampak konflik Iran dan Israel

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bagaimana Suplai Minyak Tanah dan BBM di Kepulauan Sitaro?

15 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bagaimana Suplai Minyak Tanah dan BBM di Kepulauan Sitaro?

Pertamina Patra Niaga tengah memantau sirkulasi BBM dan minyak tanah di area terdampak erupsi Gunung Agung.

Baca Selengkapnya

Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

16 hari lalu

Tren Kenaikan Konsumsi Bensin di Jateng dan DIY saat Libur Lebaran 2024 Melebihi Prediksi

Konsumsi puncak konsumsi bensin terjadi di ruas tol Trans Jawa terjadi di H+4 Lebaran atau 14 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

17 hari lalu

Pemerintah Tahan Kenaikan Harga BBM di Tengah Konflik Timur Tengah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menegaskan pemerintah masih menahan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di tengah eskalasi konflik di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

17 hari lalu

Kementerian ESDM Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman di tengah konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya