Sempat Rugi Rp 1,2 Triliun, Sriwijaya Air Kini Lakukan Efisiensi
Reporter
Eko Wahyudi
Editor
Rahma Tri
Senin, 15 Juli 2019 21:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Niaga Sriwijaya Air, Joseph Tendean, mengakui bahwa tahun lalu maskapainya sempat mengalami kerugian hingga Rp 1,2 triliun. Dia menilai kerugian itu sangat tidak sehat sehingga Sriwijaya langsung melakukan efisiensi kinerja perusahaan.
"Salah satunya dengan menutup beberapa rute penerbangan. Rute-rute yang rugi kita tutup, rute-rute yang untung kita buka, kita tambah,” kata
Joseph di Jakarta, Senin, 15 Juli 2019.
Maskapai yang saat ini menjalin kerja sama operasional dengan Garuda Indonesia Group,itu kini telah menutup sekitar enam rute, dan menggantinya dengan penerbangan lain.
"Yang kita cut off itu kayak Banyuwangi kita udah enggak terbang, kemudian Merauke-Nabire, ada beberapa mungkin sekitar 5-6 rute yang kita cut,” tambahya.
Adapun rute yang ditambah adalah Medan - Surabaya, Jakarta - Manado - Sorong, serta Surabaya - Samarinda.
Joseph menjelaskan, selain menutup rute, mereka juga melakukan efisiensi dari sisi pengelolaan anggaran. Maskapai juga menyingkirkan kerja sama yang tidak menguntungkan perusahaan. "Deal-deal yang tidak bener kita singkirkan, karena itu yang menggerogoti laba dari perusahaan, kan begitu dihilangkan laba kita nambah," ungkapnya.
Terkait permintaan untuk menurunkan harga tiket pesawat, Joseph berkilah saat ini bukanlah waktu yang tepat. Meski musim libur anak sekolah sudah berakhir, dia mengungkapkan saat ini masih banyak orang yang melakukan perjalanan liburan. Sehingga, Sriwijaya Air memutuskan belum akan menurunkan harga tiket pesawat di peak season ini.
EKO WAHYUDI