Susi Sebut Banjir Garam Impor, Kemenko Maritim: Datanya Belum Ada

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Jumat, 12 Juli 2019 21:05 WIB

Sejumlah organisasi masyarakat pesisir, yang terdiri atas nelayan, perempuan nelayan, pembudi daya ikan, petambak garam, pelestari ekosistem pesisir, dan masyarakat adat pesisir, melakukan aksi demo di depan gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2018. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyatakan isu anjloknya harga garam di petambak lantaran besarnya impor yang bocor, belum terbukti.

Baca: Harga Garam Anjlok, Susi Pudjiastuti: Karena Terlalu Banyak Impor

"Sampai saat ini, data itu belum ada, terkait isu bocor itu. Sampai sekarang datanya belum ada," ujar Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Kemenko Maritim, Agung Kuswandono di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019.

Terkait isu banjir garam impor itu, Kemenko Maritim mengaku telah mengumpulkan berbagai pihak, mulai dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, PT Garam, hingga Badan Pusat Statistik. Agung justru menyebut harga garam petambak rendah karena kualitasnya di bawah kebutuhan pasar.

Dugaan itu muncul menyusul banyaknya keluhan soal rendahnya harga dari petambak yang hasil garamnya hanya masuk kategori kualitas 2 dan 3. Garam kategori 2 ini kandungan NaClnya 90-95 persen. Sementara garam kualitas 3, kandungan NaCl-nya di bawah 90 persen. "Yang sekarang teriak harga garam anjlok itu di Cirebon, ternyata garam K2 - K3," ujar Agung.

Padahal, Agung menuturkan, pasar hanya menyerap garam kualitas 1 dengan kandungan NaCl di kisaran 95-98 persen. Misalnya saja PT Garam yang tahun lalu menyerap 120 ribu ton dari total produksi garam rakyat sekitar 2,3 juta ton. Kalaupun ada yang menyerap garam kualitas rendah, tentu harganya pun murahkarena rendemennya kecil. "Jadi tidak bisa dipaksakan tinggi."

Direktur Operasi PT Garam Hartono mengatakan pada tahun ini perseroan menargetkan penyerapan garam rakyat sebanyak 75 ribu ton dengan harga Rp 1.050 per kilogram, asalkan garam berkualitas kelas 1. Selain PT Garam, penyerapan garam masyarakat juga dilakukan oleh industri atau perusahaan.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, serapan dari industri mencapai 1.009.000 ton hingga awal Juli 2019, dari target 1.128.000 pada akhir bulan. Serapan itu dilakukan oleh perusahaan yang telah meneken nota kesepahaman dengan pemerintah. "Sekarang sudah 90 persen yang bisa diserap, kami masih punya waktu dan yakin mereka bisa," kata Direktur Kimia Hulu Fridy Juwono, dalam kesempatan yang sama.

Baca: Menteri Luhut Janji Usut Penyebab Anjloknya Harga Garam Petani

Sebelumnya, petani garam yang berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku sangat merugi pada musim panen kali ini, karena hasil produksi mereka hanya dihargai Rp 300 per kilogram. Petani merugi karena harga garam milik mereka terus anjlok, bahkan saat ini yang baru masuk musim panen harganya Rp 300 per kilogram.

Atas anjloknya harga garam, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut penyebabnya adalah impor garam yang terlalu besar. "Persoalan harga jatuh itu adalah impor terlalu banyak dan bocor. Titik. Itu persoalannya," kata Susi saat memaparkan pencapaian program-program Kementerian Kelautan dan Perikanan semester I di kantornya, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.

CAESAR AKBAR | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

37 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

38 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

39 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

39 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

51 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

1 Maret 2024

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya