Imbas Perang Dagang,Produsen Mobil Listrik Cina Akan Pindah ke RI

Reporter

Caesar Akbar

Editor

Rahma Tri

Kamis, 11 Juli 2019 11:27 WIB

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Koordinator Bidang Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengungkapkan bahwa dua perusahaan mobil listrik asal Cina, yaitu BYD dan JAC, ingin merelokasi pabriknya ke Indonesia. Relokasi itu dilakukan salah satunya sebagai imbas dari perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina yang belum juga usai.

Baca juga: Trump Izinkan Perusahaan AS Jual Produk ke Huawei, Syaratnya?

"Jadi ada produsen mobil listrik yang mau relokasi," ujar Ridwan di Kantor Kemenko Maritim, Rabu malam, 10 Juli 2019. Pembicaraan mengenai relokasi itu, kata dia, sudah dilakukan beberapa kali. Bahkan BYD disebut sudah menjalin kerjasama dengan pengusaha Indonesia dalam suatu proyek.

Meski demikian, hingga kini, perusahaan asal negeri tirai bambu itu masih belum mengungkapkan berapa besar dana yang bakal digelontorkan dalam membangun pabrik listrik di Tanah Air. "Mereka tidak mengungkapkan angka, tapi sudah menyatakan minat," kata Ridwan.

Pemerintah, kata Ridwan, juga tengah berdiskusi soal lokasi pabrik itu nantinya. Sebagai alternatif, ia menunjuk Jawa Barat sebagai sentra otomotif. Namun, tak menutup kemungkinan para produsen mobil listrik nantinya juga mau membangun di lokasi yang berdekatan dengan pabrik baterainya.

Di samping pembicaraan soal lokasi, Ridwan mengatakan para calon investor juga masih membicarakan perihal persyaratan. Di samping, mereka juga menunggu aturan soal mobil listrik dirilis pemerintah. Hingga kini, pemerintah memang belum juga mengeluarkan beleid tersebut. Padahal peraturan itu mulanya direncanakan meluncur Mei lalu.

Mengenai hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan alasan tak kunjung keluarnya Peraturan Presiden soal Kendaraan Listrik alias Perpres Mobil Listrik. Padahal ia sempat mengatakan aturan itu bakal terbit Mei lalu. "Kita masih ada perubahan sedikit," ujar Luhut.

Baca juga: Perang Dagang, Trump dan Xi Jinping Sepakat Lanjutkan Negosiasi

Salah satunya adalah kebijakan yang apabila ada orang mau berinvestasi pabrik mobil listrik, dia dalam kurun waktu tertentu bisa impor sekaligus uji coba. Namun, impor mobil jadi itu tetap dibatasi pada jumlah tertentu. "Sampai nanti pabriknya jadi. Tapi pabriknya jadi kita bikin tenggat waktu tiga tahun atau berapa lah."

Luhut menegaskan pemerintah tak bermaksud memundur-mundurkan rilis aturan tersebut. Namun itu adalah lantaran ia melihat masih ada aturan yang kurang pas. Sebab, ia tak ingin ketika aturan itu terbit, nantinya malah menghambat investasi. "Jadi setelah saya balik dari luar negeri kami lihat lagi ternyata ada satu klausul yang nanti masih mau dirapatkan lagi," ujar Luhut.

Simak berita terhangat tentang perang dagang Amerika Serikat-Cina di Tempo.co

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

11 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

15 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

16 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

16 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

20 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

23 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

25 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya