TEMPO.CO, Jenewa - Perang dagang Amerika Serikat - Cina belum lagi diakhiri, kali ini pemerintahan Donald Trump dilaporkan berseteru dengan India. Amerika Serikat disebut telah mengadukan tarif-tarif India kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Kamis 4 Juli 2019.
Baca juga: Trump Izinkan Perusahaan AS Jual Produk ke Huawei, Syaratnya?
Cina dan Eropa menjawab laporan ke WTO itu dengan mengatakan bahwa tarif AS pada dasarnya adalah langkah-langkah proteksi dagang, yang seharusnya disertai dengan menghilangkan hambatan perdagangan pada jenis barang lainnya. Namun, Amerika Serikat berkukuh mengatakan bahwa pengenaan tarif baja dan aluminium tersebut bukan bentuk perlindungan.
Pada Juni 2018, AS memberlakukan tarif 25 persen terhadap impor baja dan 10 persen pada impor aluminium dari Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa. Atas tarif ini, Cina dan Uni Eropa (UE) bersama Meksiko, Norwegia, Rusia, Kanada, serta Turki memprotes langkah-langkah Washington ini.
Menanggapi laporan ini, WTO sepakat membentuk panel di Badan Penyelesaian Sengketa (DSB) untuk menyelidiki tarif AS terhadap impor baja dan aluminium yang masuk ke negaranya.
Pada kesempatan yang sama, India dan Swiss juga mengajukan pembentukan panel serupa, guna memutuskan tarif impor baja dan aluminium yang ditetapkan AS. Seperti tujuh anggota lainnya, India dan Swiss berpendapat bahwa tindakan AS tersebut bukan untuk alasan keamanan nasional, melainkan pembenaran untuk menerapkan tarif impor terhadap barang-barang yang masuk ke AS.
Baca juga: Perang Dagang, Trump dan Xi Jinping Sepakat Lanjutkan Negosiasi
Sementara itu, AS berpendapat bahwa pembentukan empat panel merupakan tindakan pembalasan yang diberlakukan oleh Kanada, Cina, UE, dan Meksiko.
Ikuti berita terbaru tentang perang dagang di Tempo.co
ANTARA