Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggelar acara gelar griya di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Juni 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto atau PDB perikanan selalu di atas rata-rata PDB nasional dan PDB pertanian. Dia berharap PDB perikanan terus bisa dipertahankan.
"Dan dengan pilar keberlanjutan yang terus kami jaga, kami berharap PDB tahun depan, tahun depannya, terus dengan ekonomi yang membaik tentunya, ini bisa di atas 6 persen, nasional nanti 6, kita di atas 6 atau 6,8 persen, saya pikir itu hal yang sangat menggembirakan kita semua," kata Susi di kantornya, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2019.
Menurut dia, hal itu juga menunjukkan penertiban atau penindakan terhadap illegal fishing tidak membuat ekonomi perikanan mundur atau stagnan.
"Justru luar biasa membaik dan mutlak kekuatan ini dibangun oleh armada tangkap dalam negeri, budi daya hampir semuanya dalam negeri," ujar Susi.
Hal itu Susi sampaikan saat memaparkan pencapaian program-program KKP semester I. Dalam paparan itu, Susi mengatakan laju pertumbuhan PDB perikanan triwulan I 2019 sebesar 5,67 persen lebih tinggi daripada laju pertumbuhan PDB Nasional yang sebesar 5,07 persen.
Angka itu juga lebih tinggi dari laju pertumbuhan PDB kelompok pertanian yang sebesar 1,81 persen. Menurut dia, nilai PDB Perikanan mengalami kenaikan dari Rp 58,97 triliun pada triwulan I 2018 menjadi Rp 62,31 triliun pada triwulan I 2019.
Susi Pudjiastuti mengatakan produksi perikanan tangkap terus meningkat. Produksi perikanan tahun 2019 triwulan I mengalami kenaikan sebesar 3,03 persen jika dibandingkan dengan produksi perikanan triwulan I 2018.
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
6 hari lalu
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.