Ini Daftar Moda Transportasi yang Tersedia di Bandara Kertajati
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rahma Tri
Senin, 1 Juli 2019 11:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Sebanyak 12 rute penerbangan domestik dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, hari ini resmi pindah ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) alias Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Direktur PT BIJB Muhamad Singgih mengatakan, salah satu titik kritis yang menjadi perhatian utama pengelola adalah moda transportasi yang dapat digunakan penumpang dari dan menuju Bandara Kertajati.
Baca juga: Resmi Beroperasi, AP II Pastikan Bandara Kertajati Siap
“Itu yang kami pikirkan, termasuk akses untuk keberangkatan mereka (penumpang) menjangkau ke sini,” kata Singgih saat ditemui di Bandara Internasional Kertajati, Senin, 1 Juli 2019. Sebab, kata dia, performa penerbangan saat ini tidak bermasalah karena belum tercatat ada delay atau keterlambatan yang signifikan.
Untuk itulah, saat ini PT BIJB sebagai pemilik bandara, bersama PT Angkasa Pura II sebagai pengelola, bekerja sama dengan Perum Damri, perusahaan shuttle bus swasta, dan Grab Indonesia untuk melayani penumpang bandara. Ketiga jenis pilihan transportasi ini melayani penumpang ke berbagai daerah tujuan.
Loket dari perusahaan-perusahaan penyedia jasa transportasi ini sengaja ditempatkan persis di depan pintu kedatangan penumpang. Sehingga, penumpang yang baru saja mendarat dan keluar dari bandara, bisa langsung berjalan kaki untuk memesan tiket transportasi yang mereka inginkan.
Berikut daftar moda transportasi yang melayani penumpang di Bandara Kertajati:
Pertama adalah Perum Damri. Untuk sebulan ke depan, Damri memberi promo gratis untuk para penumpang. Saat ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini melayani sebanyak empat rute.
Untuk rute Bandara Kertajati - Bandung pp, ongkos yang dipatok untuk penumpang adalah sebesar Rp 75 ribu per penumpang. Pool dari untuk rute ini terletak di Kantor Pemasaran Perum Damri Jl Kebon Kawung Nomor 20, persis di depan Stasiun Kota Bandung.
Adapun untuk rute Kertajati - Cirebon pp, lokasi pool di Terminal Harjamukti, Cirebon. Harga tiket untuk rute ini yaitu Rp 40 ribu. Lalu rute Bandara Kertajati - Cikarang pp, di Pool Damri Cikarang dengan harga tiket Rp 60 ribu, serta rute Bandara Kertajati- Kuningan dengan pool di Terminal Kertawangunan Ancaran, Kuningan, dengan harga tiket Rp 50 ribu. Adapun nomor kontak pemesanan untuk seluruh rute ini yaitu di nomor telepon 022-4204-703.
<!--more-->
Moda kedua adalah shuttle bus swasta. Di Bandara Internasional Kertajati ini, sejumlah perusahaan telah membuka loket mereka masing-masing. Mereka bahkan menyertakan harga promo perjalanan karena bandara baru saja dibuka untuk penerbangan besar-besaran. Salah satunya yaitu shuttle bus Citi Trans yang mematok harga promo Rp 100 ribu untuk rute Bandara - Bandung. Setelah promo habis, harga tiket akan dipatok Rp 125 ribu per orang.
Lalu ada pula shuttle bus Baraya untuk dua rute perjalanan. Pertama yaitu Bandara - Cirebon dengan harga promo Rp 50 ribu dan harga normal Rp 75 ribu. Lalu rute Bandara - Kuningan dengan harga promo Rp 100 ribu dan harga normal Rp 75 ribu. Selain Cititrans dan Baraya, shuttle bus lainnya yaitu CTU Shuttle dan Lintas Shuttle untuk ke Tasikmalaya dan Bandung; ECA Shuttle untuk ke Cirebon, Kuningan, dan Indramayu; P-Trans untuk ke Purwakarta; hingga Arnes Shuttle untuk ke Jatinangor Sumedang dan Majalengka.
Selain keduanya, ada pula shuttle dengan rute pendek di dalam Kabupaten Majalengka seperti Mekarsari Shuttle. Tiga rute disediakan oleh Mekarsari yaitu Bandara - Majalengka seharga Rp 15 ribu, Bandara - Rajagaluh, Majalengka seharga Rp 20 ribu, dan Bandara - Cikijing, Majalengka seharga Rp 25 ribu.
Baca juga: Akhir Juni 2019, AirAsia Pindahkan Rute Bali ke Bandara Kertajati
Moda transportasi ketiga adalah dengan taksi online, yaitu Grab Indonesia. Pada prinsipnya, kata Singgih, BIJB berupaya memberikan layanan terbaik bagi penumpang, salah satunya dengan kerja sama bersama Grab.
Sebagai bentuk kontrak kerja sama, Grab Indonesia pun bakal membangun taman di depan halaman Bandara Kertajati. Sebaliknya, sekitar 20 unit mobil Grab yang sudah terdaftar diizinkan untuk bisa melayani penumpang dari dan ke Bandara Kertajati. “Disesuaikan dengan kebutuhan penumpang, seiring waktu bisa nambah,” kata Singgih.
FAJAR PEBRIANTO