Melantai di Bursa, Krida Jaringan Nusantara Raup Dana Rp 30,3 M

Senin, 1 Juli 2019 11:26 WIB

Direktur Utama PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. atau KJEN Express Dewi Prasetyaningsih dalam acara penawaran perdana saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 1 Juli 2019. Emiten dengan kode KJEN ini menjadi perusahaan tercatat ke-18 di tahun 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. atau KJEN Express resmi melakukan initial public offering atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 1 Juni 2019. Penawaran perdana saham emiten berkode KJEN ini membuat perusahaan yang bergerak di bidang bisnis pengiriman paket dan logistik menjadi perusahaan ke-18 yang melantai di BEI tahun 2019.

Baca: Gelar IPO, Saham Golden Flower Langsung Melonjak 50 Persen

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan aksi IPO bisa membuat utilisasi perusahaan menjadi lebih baik sehingga bisa tumbuh besar. "Kami akan support supaya perusahaan bisa tingkatkan pertumbuhan dan berikan atribusi kepada pemegang saham," kata Nyoman dalam sambutannya di Gedung BEI, Jakarta Selatan, Senin.

Adapun, dalam keterangan resmi perusahaan masa penawaran umum telah dilakukan pada 21-24 Juni 2019, dengan harga penawaran Rp 202 per lembar. Perseroan akan memperoleh dana segar sebesar Rp 30,3 miliar. Sedangkan, saat masa penawaran terjadi oversubscribed saham KJEN sebanyak 4,58 kali.

Sementara itu, keseluruhan saham yang dilepas berjumlah 150 juta saham. Jumlah ini setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan melalui penawaran umum perdana saham.

Direktur KJEN Express Alex Hasibuan mengatakan dana segar yang diterima lewat IPO akan digunakan perusahaan untuk membeli tanah dan bangunan guna aktivitas operasional pengiriman paket dan movers. Sebab, mulai tahun ini perusahaan telah memasuki lini pasar baru pengiriman paket untuk pasar e-commerce.

"Jadi dana IPO untuk tanah dan bangunan untuk aktivitas operasional pengiriman paket, kedua untuk operasional movers," kata Alex kepada media di Gedung BEI, Senin.

Perusahaan, kata Alex, menargetkan mencatatkan pendapatan senilai Rp 13,7 miliar pada akhir tahun ini. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari pendapatan tahun 2018 yang mencapai Rp 6,4 miliar. Dia mengatakan peningkatan ini ditargetkan sejalan dengan kegiatan usaha perusahaan yang meluas masuk di lini e-commerce.

Baca: Bursa Dorong Perusahaan Terbuka Ambil Langkah Keterwakilan Gender

Sementara itu, usai kegiatan IPO di bursa, saham KJEN tercatat naik 100 poin atau 49,5 persen ke level Rp 302 dari harga penawaran Rp 202. Saham KJEN ditransaksikan sebanyak 10 kali dengan volume sebanyak 90 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 2,68 juta. Dengan kenaikan ini, saham KJEN langsung terkena auto reject karena mengalami kenaikan lebih dari 25 persen.

Berita terkait

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

11 hari lalu

Profil Mustika Ratu, Perusahaan Jamu dan Kecantikan yang Didirikan Mooryati Soedibyo

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal dunia dalam usia 96 tahun. Simak profil perusahaan jamu dan kecantikan tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

17 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

33 hari lalu

Inilah 6 Tokoh yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jawa Timur 2024

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) mencatat ada enam tokoh yang masuk dalam daftar bursa calon Gubernur Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

44 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

44 hari lalu

Lion Air Incar Rp 7 T Dana IPO? Rusdi Kirana: Kekecilan, Mendingan Sendiri

Pendiri sekaligus pemilik Lion Air Rusdi Kirana menanggapi kabar soal rencana perusahaannya yang akan melakukan Initial Public Offering (IPO).

Baca Selengkapnya

OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

22 Februari 2024

OJK Pantau 34 Emiten Tidak Wajar, Saham Baru IPO Masuk Pengawasan Ketat

OJK sedang melakukan pemantauan dan pemeriksaan awal terhadap 34 pergerakan saham yang diduga tidak wajar.

Baca Selengkapnya

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

21 Februari 2024

OJK Sebut Ada 59 Perusahaan Antre IPO

OJK OJK mencatat nilai penggalangan dana dari 59 emiten yang antre IPO tersebut sebesar Rp 9,20 triliun.

Baca Selengkapnya