17 UMKM Asal Yogya Ikuti Pameran di Moskow Rusia

Jumat, 28 Juni 2019 17:31 WIB

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) adalah salah satu penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

TEMPO.CO, Jakarta -Sedikitnya 17 pelaku usaha mikro kecil menengah atau UMKM asal DIY bakal mengikuti pameran di Festival Indonesia - Moscow pada 1 hingga 4 Agustus 2019 di Moskow, Rusia.

BACA: Jokowi Kritik Bank yang Asyik Kumpulkan DPK dan Susah Beri Kredit

Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi menuturkan festival ini menjadi ajang para pelaku usaha lokal Indonesia untuk mengenalkan berbagai potensi khas tanah air ke publik Rusia.

Dalam festival yang dipusatkan di Taman Krasnaya Presnya dengan luas area festival mencakup sekitar 16,5 hektar itu, sebanyak 80 booth dari total 100 booth merupakan booth untuk UMKM.

"Akan ada juga booth gratis sebanyak 70 booth yang melingkupi produk kerajinan, tekstil, kerajinan, atau makanan,” ujar Wahid usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Komplek Kepatihan, Yogya 27 Juni 2019.

Advertising
Advertising

BACA: Target Penyaluran KUR di 2018 Dinaikkan Menjadi Rp 120 Triliun

Pelaksanaan festival yang tahun ini sudah memasuki gelaran keempat sejak pertama digelar tahun 2016 lalu itu, pengusaha lokal beberapa provinsi dan kabupaten lain juga turut.

Mulai dari Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Papua Barat, dan Kabupaten Sorong.

Pada pelaksanaan sebelumnya, produk yang paling diminati dari Yogyakata sendiri adalah produk eco-print dan juga sabun natural dari Kabupaten Kulon Progo.

Untuk festival kali ini, salah satu stand spesial yang akan dibangun adalah stand buah-buahan asli Indonesia. Sebab buah-buahan asal Indonesia ternyata cukup diminati di Rusia walau harganya relatif lebih mahal.

"Kami sedang memikirkan cara membawa buah-buahan itu karena harus menggunakan direct flight untuk menjaga kesegarannya," ujarnya.

Wahid memaparkan bahwa keikutsertaan dalam festival ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi DIY dan daerah lain untuk mempromosikan produk lokalnya di Rusia.

“Lewat festival ini juga menjadi peluang bagi DIY mempromosikan pariwisatanya karena sudah adanya bandara Yogyakarta Internasional Airport di Kulon Progo,” ujarnya.

Wahid menambahkan target pengunjung festival pada tahun ini sebanyak 140 ribu orang atau 5 ribu orang lebih banyak disbanding kunjungan festival tahun 2018 lalu.

Penambahan jumlah kunjungan tersebut diharapkan juga disertai dengan peningkatan arus transaksi jual beli daripada tahun sebelumnya yang sebesar 2,23 juta Dolar AS.

Baca berita tentang UMKM lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

8 jam lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

10 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

3 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

4 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

4 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya