IHSG Ditutup Melemah di Level 6.288,46

Senin, 24 Juni 2019 17:02 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan IHSG, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Juni 2019. Pasca libur Lebaran, perdagangan IHSG dibuka menguat 90,91 poin atau 1,4 persen ke 6.300,036, sementara pada sore harinya IHSG diutup di level 6.289,61. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah pada hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,43 persen atau 26,97 poin di level 6.288,46 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (21/6), IHSG turun 0,32 persen atau 20,26 poin dan berakhir di posisi 6.315,44.

Baca: IHSG Melemah, Investor Asing Masih Bukukan Net Buy Rp 366,54 M

Sebelum kembali berakhir melemah, IHSG sempat bergerak fluktuatif antara zona positif dan negatif setelah dibuka turun 0,12 persen atau 7,51 poin di level 6.307,93 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.280,22 – 6.320,53.

Sebanyak tujuh dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin industri dasar (-1,04 persen) dan aneka industri (-0,88 persen). Adapun sektor pertanian dan tambang masing-masing naik 2,21 persen dan 0,14 persen. Dari 636 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 184 saham menguat, 212 saham melemah, dan 240 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 1,15 persen dan 1,49 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG di akhir perdagangan.

Advertising
Advertising

Menurut tim riset Kresna Sekuritas, sentimen domestik datang dari pengumuman kinerja ekspor impor dan neraca perdagangan Mei 2019 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini. Setelah mengalami desifit, neraca perdagangan Mei 2019 mulai bangkit dan mencatatkan surplus mencapai US$ 210 juta.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan nilai ekspor per Mei 2019 mencapai US$ 14,74 miliar atau meningkat 12,42 persen dibandingkan dengan ekspor April 2019. Namun demikian, dibandingkan dengan Mei 2018, menurun 8,99 persen.

“Ekspor nonmigas Mei 2019 mencapai US$13,63 miliar, naik 10,16 persen dibanding April 2019. Sementara dibanding ekspor nonmigas Mei 2018, turun 6,44 persen," kata Suhariyanto,

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Mei 2019 mencapai US$ 68,46 miliar atau menurun 8,61 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$ 63,12 miliar atau menurun 7,33 persen.

Indeks saham lainnya di Asia cenderung bergerak naik tipis, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing naik 0,12 persen dan 0,13 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan yang berakhir naik 0,03 persen. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,21 persen dan 0,19 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir naik 0,14 persen.

]Para investor saat ini tengah mencermati ketegangan perdagangan yang masih berlangsung antara AS dan China menjelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Osaka, Jepang pada 28-29 Juni 2019.

Baca: IHSG Diprediksi Terkoreksi Hari Ini, Didorong Potensi Defisit Neraca Dagang

“G20 berubah menjadi permainan berisiko tinggi. Jika pembicaraan antara Trump dan Xi gagal dan memicu kenaikan tarif, kemungkinan resesi global meningkat secara eksponensial,” ujar Stephen Innes, managing partner di Vanguard Markets, seperti dikutip dari Reuters.

BISNIS

Berita terkait

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

19 jam lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

4 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

5 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

5 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

7 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

7 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

7 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

7 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya