Perjanjian Blok Masela Akhirnya Diteken di Karuizawa

Minggu, 16 Juni 2019 09:29 WIB

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bersalaman dengan Presiden dan CEO Inpex-Masela Shunichi Sugaya setelah penandatanganan perjanjian pengembangan ladang gas Blok Masela di Hotel Prince, Karuizawa, Nagano, Jepang, Sabtu 16 Juni 2019. Penandatanganan perjanjian di sela-sela pertemuan G20 itu disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hiroshige Seko, serta CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda . TEMPO/Jajang Jamaludin

TEMPO.CO, Karuizawa - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akhirnya menandatangani Perjanjian Pendahuluan (Head of Agreement/HoA) pengembangan Blok Masela dengan Inpex Corporation, di Hote Prince, Karuizawa, Nagano Jepang, Ahad pagi, 16 Juni 2019.

Baca: Kesepakatan Pokok Blok Masela Diteken Besok, Ini Poin Pentingnya

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mewakili Indonesia dalam penandatanganan perjanjian tersebut. Adapun pihak Inpex diwakili Presiden dan CEO Inpex-Masela, Shunichi Sugaya.

Penandatangan perjanjian itu disaksikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Ignasius Jonan, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hiroshige Seko, serta CEO Inpex Corporation, Takayuki Ueda. Acara tersebut berlangsung di sela-sela pertemuan tingkat menteri negara anggota G20 yang digelar sejak Sabtu, 15 Juni 2019.

Sebelum penandatanganan HoA Blok Masela, Menteri Jonan dan Menteri Seko juga meneken nota kesepahaman (MoU) penguatan kerja sama di bidang energi antara Indonesia dan Jepang.

Advertising
Advertising

Seusai penandatanganan tersebut, Dwi Soetjipto menjanjikan waktu wawancara kepada Tempo setelah semua rangkaian acara selesai. “Nanti, setelah saya bicara dengan Pak Menteri ya,” ujar Dwi.

Pada kesempatan sebelumnya, Dwi menerangkan pemerintah Indonesia dan Inpex tengah menyelesaikan pembahasan revisi proposal rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) Blok Masela. Dia menargetkan revisi bisa rampung akhir bulan ini lantaran tak ada lagi aspek teknis yang perlu dibahas. "Sekarang tinggal pembahasan aspek legal," katanya, kemarin.

Ihwal permintaan Inpex agar Indonesia mengganti biaya studi akibat perubahan skema pembangunan dari kilang lepas pantai ke kilang darat, Dwi menyatakan pemerintah masih mengkajinya. "Kalau memang itu terkait dengan pengembangan lapangan, kami akan pertimbangkan," kata dia. Pada 2016 lalu, Presiden Joko Widodo memutuskan mengubah skema pembangunan kilang Masela dengan alasan kilang darat berdampak lebih besar bagi masyarakat.

Dwi menuturkan pembahasan PoD mengacu kepada risalah rapat (minute of meeting/MoM) yang diteken olehnya dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda pada 27 Mei lalu. Dalam kesempatan yang juga disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan itu, keduanya menyepakati nilai investasi pengembangan proyek lapangan abadi ini sekitar US$ 20 miliar.

Pada kesempatan lain, juru Bicara Kementerian Energi, Agung Pribadi, menyatakan SKK Migas dan Inpex juga sudah mencapai kesepakatan bersama ihwal skema bagi hasil. "Kedua pihak berhasil mencapai win-win solution dengan skema bagi hasil di mana pemerintah sekurangnya mendapat bagian 50 persen," ujarnya.

Jika pengembangan Blok Masela menelan biaya lebih rendah nilai investasi yang disepakati, negara dapat memperoleh porsi bagi hasil hingga lebih dari 58 persen.
Setelah rencana pengembangan disepakati, pengembangan Blok Masela akan memasuki tahap tender kontrak pelaksanaan rancangan konstruksi (Engineering, Procurement and Construction/EPC).

Baca: 20 Tahun Dibahas, RI dan Inpex Sepakati Pengembangan Blok Masela

Jika PoD final selesai tahun ini, maka tahap EPC diperkirakan dimulai pada 2020-2021. Setelahnya konstruksi di lapangan Blok Masela baru dapat dimulai. Pemerintah menargetkan proyek ini mampu selesai sebelum 2027.

JAJANG JAMALUDIN (KARUIZAWA), VINDRY FLORENTIN (JAKARTA)

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

5 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

6 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

21 jam lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

23 jam lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

1 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

2 hari lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya