Mudik 2019, Budi Karya: Pengguna Kendaraan Pribadi Lebih Massif
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Rahma Tri
Jumat, 14 Juni 2019 11:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi resmi menutup Posko Angkutan Lebaran yang selama ini menjadi titik koordinasi antar-institusi untuk pelaksanaan mudik 2019. Saat menutup posko mudik, Budi Karya menyampaikan bahwa dalam periode mudik tahun ini, muncul kecenderungan naiknya pemudik menggunakan kendaraan pribadi dan turunnya penggunaan angkutan umum.
Baca: Arus Balik Macet, Menhub Usul Evaluasi Masa Libur Lebaran
"Masih banyak tugas karena ada kecenderungan angkutan individu yang lebih massif," kata Budi usai menutup Posko Angkutan Lebaran ini di Gedung Kementerian Perhubungan, Jumat, 14 Juni 2019. Salah satu indikasi muncul dari kenaikan kendaraan roda empat di jalan non-tol sebesar 17 persen.
Selain itu, Kemenhub juga mencatat pergerakan arus mudik dan arus balik Lebaran 2019 melalui jalan tol sampai dengan H+6 mengalami peningkatan sebesar 5,44 persen, yaitu sebanyak 2,9 juta Kendaraan dari sebelumnya 2,7 juta kendaraan. Peningkatan pergerakan arus mudik dan balik terbesar terjadi pada Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama yang meningkat sebesar 16,01 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Dari catatan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub) jumlah pemudik yang menggunakan transportasi jalan mencapai
<!--more-->
4,1 juta orang, naik 11,19 persen dibandingkan tahun lalu. Lalu angkutan penyeberangan naik 0,43 persen, dan kereta api naik 6,62 persen. Selanjutnya, pemudik yang menggunakan kapal laut naik 8,77 persen.
Sementara itu, jumlah pemudik yang menggunakan pesawat terbang anjlok hingga 27,37 persen. Kepala Balitbang Kemenhub Sugihardjo mengatakan penurunan ini lebih terjadi karena efek psikologis kenaikan harga tiket pesawat sebelum Lebaran. "Karena H-7 sampai H+7, harganya justru lebih rendah dari Lebaran tahun lalu," ujarnya.
Sementara, Budi Karya menjelaskan penurunan jumlah penumpang pesawat ini terjadi karena dua penyebab. Untuk rute ke Jawa, jumlah penumpang turun karena adanya Tol Trans Jawa yang kini telah tersambung hingga Surabaya. Sementara untuk antar pulau, penumpang turun karena banyaknya BUMN yang mengadakan program mudik gratis dari dana CSR (Corporate Sosial Responsibility).
Penurunan jumlah penumpang pesawat sebanyak Rp 1,3 juta pada mudik tahun ini pun membuat jumlah total penumpang angkutan umum ikut menurun drastis. Untuk itu, Budi Karya menyebut kementeriannya akan lebih mengintesifkan lagi penggunaan angkutan umum. "Ini menjadi solusi," kata dia.
Baca: Arus Balik, Contraflow Diterapkan di Tol Cikampek Malam Ini
Untuk itu, pada tahun ini dan tahun depan, Kemenhub akan mulai memperbaiki 30 lebih terminal bus. Budi juga berencana memberikan subsidi pada bus yang ada di kota-kota besar di Jawa. "Hal ini bisa jadi memberikan suatu pemikiran kepada mereka yang mudik, bahwa tak harus berpikir bawa mobil, apalagi motor, ini yang jadi concern kami," kata Budi.
Baca evaluasi arus mudik 2019 di Tempo.co
FAJAR PEBRIANTO