Jokowi Bagikan 3.000 Sertifikat Tanah untuk Warga Bali

Jumat, 14 Juni 2019 11:29 WIB

Presiden Joko Widodo menghitung jumlah penerima Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis 14 Maret 2019. Presiden menyerahkan 2500 sertifikat tanah meliputi wilayah Pangkal Pinang, Bangka Tengah dan Bangka. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Bangli - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini membagikan 3.000 sertifikat tanah untuk rakyat di Desa Taman Bali Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.

Baca: Jokowi Soal Investasi dan Ekspor RI: Jangan Sampai Disalip Laos

“Berbahagia saya bisa serahkan kembali 3 ribu sertifikat,” kata Jokowi dalam acara Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Lapangan Kilobar, Desa Taman Bali Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali, Jumat, 14 Juni 2019.

Setelah menyerahkan sertifikat kepada ribuan perwakilan masyarakat yang hadir, Jokowi kemudian meminta para penerima sertifikat untuk mengangkat sertifikatnya tinggi-tinggi.
Presiden mengatakan di seluruh Indonesia seharusnya 126 juta bidang tanah telah tersertifikasi, tetapi sampai 2014 baru sebanyak 46 juta sehingga masih kurang 80 juta bidang di seluruh Tanah Air.

Jokowi menjelaskan, setahun di seluruh Indonesia, biasanya keluar sertifikat hanya 500.000-600.000 lembar sertifikat. "Artinya kalau mau pegang sertifikat, tunggu 156 tahun Bapak Ibu harus tunggu," ucapnya.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu di 2015, Jokowi menyebutkan telah meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang untuk menambah jumlah sertifikat yang bisa dirilis. "Bukan 500.000. Tinggal hitung, perkirakan tahun 2025 itu seluruh sertifikat 80 juta bisa dipegang masyarakat,” katanya.

Lebih jauh Jokowi menyatakan Provinsi Bali menjadi provinsi pertama dimana seluruh tanahnya telah tersertifikasi tahun ini. Sertifikat tanah menjadi sangat penting karena selama ini problem yang selalu dihadapi dan dilaporkan ke dirinya adalah terkait sengketa dan konflik tanah.

“Oleh karena itu yang namanya sertifikat tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki penting sekali untuk dinginkan suana di daerah agar enggak ada lagi sengketa,” kata Jokowi. Ia pun berpesan kepada penerima sertifikat agar sertifikat disimpan dengan baik dan difotokopi.

Pada kesempatan itu hadir sejumlah menteri dan pejabat di antaranya Menteri ATR atau Kepala BPN Sofyan A. Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi SP, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana, dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Jokowi juga berkesempatan untuk berinteraksi dan berdialog dengan sejumlah masyarakat.

Jokowi sempat menanyakan perihal proses pembuatan sertifikat kepada masyarakat yang dijawab oleh mereka rata-rata pengurusannya memakan waktu sekitar sebulan. Pada kesempatan yang sama, ia juga membagikan sepeda kepada masyarakat yang beruntung.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Djalil dalam menyebutkan di Bali sampai saat ini jumlah tanah yang ada 1,8 juta. Adapun tanah yang sudah diselesaikan sertifikasinya sampai 2018 sebanyak 83 persen. Dengan begitu, masih ada 180 ribu bidang tanah yang harus selesaikan.

Baca: Pengusaha Minta Jokowi Revisi UU Ketenagakerjaan, Ini Sebabnya

“Jadi Bali yang pertama dimana seluruh tanahnya bersertifikat, sampai saat ini dari 147 ribu yang harus kami selesaikan 2019, sudah 66 ribu selesai disertifikatkan,” kata Sofyan.

ANTARA

Berita terkait

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

8 menit lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

13 jam lalu

Usai Bendesa Adat Tersangka Pemerasan, Kejati Bali Buka Peluang Koordinasi dengan Majelis Desa Adat

Kejati Bali membuka peluang berkoordinasi dengan Majelis Desa Adat Bali usai menetapkan Bendesa Adat Berawa sebatersangka pemerasan investor.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

15 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

15 jam lalu

Bendesa Adat Tersangka Pemerasan Investor, Kejati Bali Bakal Periksa Pihak Lain

Kejati Bali akan mengembangkan penyidikan perkara tersangka berinisial KR, Bendesa Adat yang memeras investor agar mendapat rekomendasi.

Baca Selengkapnya

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

15 jam lalu

Selain Mepamit, Rizky Febian dan Mahalini Jalani Upacara Adat Ini Sebelum Menikah

Rizky Febian dan Mahalini menjalani beberapa rangkaian prosesi adat menjelang pernikahannya. Begini penjelasan dari pihak label musiknya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

18 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

22 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

22 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

23 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya