Kaji Masuknya Maskapai Asing, Pemerintah Gelar Rapat Pekan Depan

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Selasa, 11 Juni 2019 11:24 WIB

Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur pada pesawat Garuda pengangkut jemaah haji di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Pertamina melayani suplay avtur kebutuhan pemberangkatan jemaah haji untuk maskapai Garuda Indonesia serta maskapai asing Saudi Arabia dengan kapasitas tangki sebesar 5.500 KL di Bandara Halim Perdanakusuma. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan bahwa pemerintah akan mulai membahas kemungkinan masuknya maskapai asing pada pekan depan. Masuknya maskapai asing ke pasar domestik di Indonesia ini demi menciptakan kompetisi harga tiket pesawat yang lebih kompetitif di Tanah Air.

Baca: Harga Tiket Pesawat Turun, BI Prediksi Inflasi Mei 0,47 Persen

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menyatakan, wacana masuknya asing di Indonesia ini guna menciptakan kompetisi harga tiket pesawat di tingkat konsumen. Persaingan industri maskapai penerbangan domestik di Tanah Air Indonesia saat ini dinilai telah menciptakan pasar duopoli, lantaran hanya didominasi oleh dua maskapai besar saja.

Namun, Susiwijono mengatakan, sampai saat ini pemerintah masih mengevaluasi tersebut, terutama terkait plus minus dampak dari kebijakan yang mungkin diambil terkait hal tersebut. "Itu sudah kita jadwalkan dan akan kita evaluasi. Bagaimana pemikiran untuk undang maskapai asing. Tapi paling penting kita evaluasi dulu karena ada plus minusnya," tutur dia di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin 10 Juni 2019.

Advertising
Advertising

Menurut Susiwijono, masuknya maskapai asing di

<!--more-->

penerbangan domestik Tanah Air diharapkan dapat menciptakan persaingan pasar yang lebih sempurna, terutama dalam melahirkan harga tiket pesawat yang lebih kompetitif. Sebab, industri aviasi tidak akan lagi hanya dikuasai oleh dua maskapai besar seperti yang terjadi saat ini.

Selain membahas masuknya maskapai asing, pekan depan pemerintah juga akan kembali mengevaluasi harga tiket pesawat yang ada saat ini. "Evaluasi penurunan batas atas tarif pesawat sebanyak 12-16 persen setelah Lebaran, yang hanya bisa dilakukan pada kondisi normal, bukan peak season karena tarifnya akan sangat tinggi. Ini akan dibicarakan minggu depan setelah Menko Darmin pulang tugas dari Eropa," ujarnya.

BACA: Jokowi Ingin Undang Maskapai Asing, Ini Saran JK

Evaluasi ini, kata Susiwijono, akan membahas apakah besaran tarif batas atas yang diberikan untuk harga tiket pesawat telah berdampak signifikan atau tidak. Ataukah perlu adanya opsi atau upaya lain untuk menurunkan harga tiket pesawat tersebut atau tidak.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu sempat menginisiasi rencana agar maskapai asing dapat beroperasi di sektor penerbangan dalam negeri. Langkah itu diyakini dapat menurunkan harga tiket pesawat penerbangan domestik di Tanah Air karena persaingan pasarnya lebih kompetitif.

BISNIS

Berita terkait

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

5 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

7 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

8 jam lalu

Massa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?

Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Baca Selengkapnya

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

8 jam lalu

Harapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024

Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

12 jam lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

14 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

15 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

16 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya