Pasca Demo 22 Mei, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

Senin, 27 Mei 2019 18:03 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kompak ditutup menguat pada hari ini atau hari ketiga usai unjuk rasa penolakan hasil pemilu oleh pendukung calon presiden Prabowo Subianto yang terjadi pada 22 Mei 2019 lalu.

Baca: Dikerek Saham Perbankan, IHSG Kembali Menguat

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,69 persen atau 41,62 poin di level 6.098,97 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, IHSG ditutup menguat 0,41 persen atau 24,66 poin di level 6.057,35

Indeks sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,94 poin atau 0,01 persen di posisi 6.056,41. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.054,77 – 6.114,53.

Sebanyak enam dari sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin sektor industri dasar yang menguat 2,27 persen, disusul sektor infrastruktur yang naik 1,4 persen. Adapun tiga sektor berakhir melemah, didorong sektor aneka industri yang turun 4,06 persen.

Advertising
Advertising

Dari 633 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 235 saham menguat, 178 saham melemah, dan 221 saham stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 1,3 persen dan 1,8 persen menjadi pendorong utama berlanjutnya penguatan IHSG.

Nilai tukar rupiah di pasar spot pun ditutup menguat 12 poin atau 0,08 persen ke level Rp14.380 per dolar AS, penguatan hari ketiga berturut-turut. Indeks saham lainnya di Asia bergerak variatif cenderung menguat, di antaranya indeks Topix yang naik 0,38 persen dan indeks Nikkei 225 yang menguat 0,31 persen.

Di Cina, dua indeks saham acuannya Shanghai Composite dan CSI 300, juga berakhir di zona hijau masing-masing dengan kenaikan 1,38 persen dan 1,2 persen. Adapun indeks Hang Seng melemah 0,24 persen.

Baca: Sepekan Terakhir, IHSG Naik 3,5 Persen ke Posisi 6.000an

Dilansir Bloomberg, bursa Asia menguat karena investor mempertimbangkan tiga minggu penurunan global di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Cina. Investor mencari tanda-tanda stabilisasi setelah friksi perdagangan dan data ekonomi campuran yang menempatkan saham global di jalur untuk penurunan bulanan pertama mereka pada tahun 2019.

BISNIS

Berita terkait

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

12 jam lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

17 jam lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

22 jam lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

1 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

2 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

4 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

4 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

5 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

5 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

5 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya