Kebijakan Moneter Lebih Akomodatif, LPS Rate Bakal Turun

Jumat, 24 Mei 2019 11:24 WIB

Destry Damayanti. facebook.com/destry.damayanti.3

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS Destry Damayanti menyebutkan ada peluang untuk penurunan suku bunga penjaminan atau LPS Rate dalam waktu dekat. “Akan ada penurunan LPS Rate seiring dengan kebijakan moneter yang lebih akomodatif,” kata Destry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 23 Mei 2019.

Baca: Suku Bunga Penjaminan Tetap 7 Persen, Ini 4 Pertimbangan LPS

Destry menjelaskan, selama dua bulan terakhir suku bunga simpanan perbankan mulai melandai dan cenderung stabil. Stabilitas suku bunga simpanan ini menunjukkan industri perbankan berhasil menyesuaikan diri dengan kebijakan bank sentral.

Oleh karena itu LPS membuka ruang untuk menurunkan suku bunga penjaminan. Destry juga memperkirakan agresifivitas perbankan mengerek imbal hasil dari penempatan dana masyarakat di bank diperkirakan akan berakhir pada tahun ini.

Sepanjang tahun lalu LPS mencatat bank menaikkan suku bunga simpanan sebesar 105 basis poin untuk mata uang rupiah, sedangkan valuta asing naik hingga 150 basis poin . Hal tersebut merupakan dampak dari kebijakan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 175 basis poin .

Advertising
Advertising

Rata-rata bunga deposito rupiah (rata-rata bergerak 22 hari) dari bank benchmark LPS pada per April 2018 mencapai 6,14 persen, turun 3 basis poin dari posisi akhir Maret 2019. Demikian pula suku bunga minimum yang turun 1 basis poin ke posisi 5,02 persen dan suku bunga maksimum yang turun 5 basis poin ke posisi 7,25 persen. Pada periode yang sama bunga deposito valas cenderung naik secara terbatas.

Tren kenaikan lanjutan pada bunga simpanan perbankan diperkirakan telah berakhir seiring berakhirnya kenaikan suku bunga acuan dan adanya perbaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang memberikan ruang bagi likuiditas perbankan.

Baca: Jaga Stabilitas Keuangan, LPS Pantau Pergerakan Dana Pihak Ketiga

Sinyal penurunan special rate juga diperkirakan LPS bakal berlanjut sejalan dengan upaya bank untuk memperbaiki margin yang menurun. Kenaikan terbatas pada suku bunga valas dan suku bunga beberapa bank diperkirakan lebih bersifat penyesuaian dan antisipatif dalam menghadapi bulan puasa sehingga kompetisi bunga antar bank diperkirakan dapat berkurang.

BISNIS

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya