IHSG Rontok Pasca Rusuh 22 Mei, Analis:Kecemasan Akan Berlalu

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Kamis, 23 Mei 2019 04:43 WIB

Tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi rusuh 22 Mei telah membuat bursa saham memerah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari relinya dan berakhir di zona merah pada sesi penutupan perdagangan hari ini, Rabu 22 Mei 2019.

Baca: Pengusaha: Aktivitas Logistik di Tanah Abang Lumpuh akibat Demo

Namun, Aberdeen Standard Investments memperkirakan investor akan menghadapinya dengan tenang. Bharat Joshi, fund manager di Aberdeen memperkirakan para investor justru akan lebih berfokus pada prospek pertumbuhan Indonesia ketimbang pergolakan politik yang terjadi.

“Saya kira kericuhan ini dan semua kekhawatiran yang menyertainya akan segera berlalu. Hal ini tidak akan menggelincirkan arah pertumbuhan Indonesia,” ujar Bharat seperti dikutip Bloomberg, Rabu 22 Mei 2019.

Menurut Bharat, investor memberi bobot lebih besar pada kepastian hasil pemilu ketimbang bentrokan hari ini. Musababnya, selisih kemenangan untuk Jokowi terlalu lebar untuk ditantang oleh Prabowo.

Advertising
Advertising

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini tergelincir dari relinya dan berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan, di tengah aksi rusuh 22 Mei yang menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU.

<!--more-->

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup turun 0,20 persen atau 11,74 poin di level 5.939,64 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (21/5), IHSG mampu berakhir di posisi lebih tinggi 5.951,27 dengan kenaikan 0,75 persen atau 44,25 poin.

Sebanyak lima dari sembilan sektor pada perdagangan hari ini berakhir di wilayah negatif, dipimpin infrastruktur (-0,90 persen) dan barang konsumsi (-0,42 persen). Empat sektor lainnya mampu ditutup positif, dipimpin sektor tambang dan perdangan yang masing-masing naik 0,50 persen dan 0,19 persen.

Baca: Unggah Foto dan Video Dibatasi, Rudiantara: Mudhorotnya di Sana

Dari 633 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 193 saham menguat, 193 saham melemah, dan 247 saham stagnan. Sebanyak lima dari sembilan sektor pada perdagangan hari ini berakhir di wilayah negatif, dipimpin infrastruktur (-0,90 persen) dan barang konsumsi (-0,42 persen).

Seperti diketahui, rusuh 22 Mei ini lanjutan dari massa yang menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU. Mereka menggelar unjuk rasa dan memadati pusat ibu kota pada hari ini.

BISNIS

Berita terkait

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

2 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

3 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

4 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

4 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

4 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

6 hari lalu

Putusan MK Dinilai Beri Kepastian pada Investor, Ekonom BCA: Semoga Belanja Modal Meningkat

Kepala Ekonom BCA David Sumual menilai putusan MK akan memberikan legitimasi atau kepastian hukum terhadap Pemilu.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya