IHSG Rontok Pasca Rusuh 22 Mei, Analis:Kecemasan Akan Berlalu
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Kamis, 23 Mei 2019 04:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Aksi rusuh 22 Mei telah membuat bursa saham memerah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dari relinya dan berakhir di zona merah pada sesi penutupan perdagangan hari ini, Rabu 22 Mei 2019.
Baca: Pengusaha: Aktivitas Logistik di Tanah Abang Lumpuh akibat Demo
Namun, Aberdeen Standard Investments memperkirakan investor akan menghadapinya dengan tenang. Bharat Joshi, fund manager di Aberdeen memperkirakan para investor justru akan lebih berfokus pada prospek pertumbuhan Indonesia ketimbang pergolakan politik yang terjadi.
“Saya kira kericuhan ini dan semua kekhawatiran yang menyertainya akan segera berlalu. Hal ini tidak akan menggelincirkan arah pertumbuhan Indonesia,” ujar Bharat seperti dikutip Bloomberg, Rabu 22 Mei 2019.
Menurut Bharat, investor memberi bobot lebih besar pada kepastian hasil pemilu ketimbang bentrokan hari ini. Musababnya, selisih kemenangan untuk Jokowi terlalu lebar untuk ditantang oleh Prabowo.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini tergelincir dari relinya dan berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan, di tengah aksi rusuh 22 Mei yang menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU.
<!--more-->
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup turun 0,20 persen atau 11,74 poin di level 5.939,64 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (21/5), IHSG mampu berakhir di posisi lebih tinggi 5.951,27 dengan kenaikan 0,75 persen atau 44,25 poin.
Sebanyak lima dari sembilan sektor pada perdagangan hari ini berakhir di wilayah negatif, dipimpin infrastruktur (-0,90 persen) dan barang konsumsi (-0,42 persen). Empat sektor lainnya mampu ditutup positif, dipimpin sektor tambang dan perdangan yang masing-masing naik 0,50 persen dan 0,19 persen.
Baca: Unggah Foto dan Video Dibatasi, Rudiantara: Mudhorotnya di Sana
Dari 633 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 193 saham menguat, 193 saham melemah, dan 247 saham stagnan. Sebanyak lima dari sembilan sektor pada perdagangan hari ini berakhir di wilayah negatif, dipimpin infrastruktur (-0,90 persen) dan barang konsumsi (-0,42 persen).
Seperti diketahui, rusuh 22 Mei ini lanjutan dari massa yang menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU. Mereka menggelar unjuk rasa dan memadati pusat ibu kota pada hari ini.
BISNIS