Terimbas Aksi 22 Mei, IHSG Ditutup di Zona Merah
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rahma Tri
Rabu, 22 Mei 2019 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kericuhan aksi 22 Mei yang menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggerus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 22 Mei 2019 akhirnya berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan.
Baca: Pengusaha: Aktivitas Logistik di Tanah Abang Lumpuh akibat Demo
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup terkoreksi 0,20 persen atau 11,74 poin di level 5.939,64 dibanding penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa 21 Mei 2019, IHSG mampu berakhir di posisi lebih tinggi 5.951,27 dengan kenaikan 0,75 persen atau 44,25 poin.
Indeks mulai tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun tipis 0,05 persen atau 2,99 poin di level 5.948,38 sejak Rabu pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.918,90 – 5.966,80.
Sebanyak lima dari sembilan sektor pada perdagangan hari ini berakhir di wilayah negatif, dipimpin infrastruktur (-0,90 persen) dan barang konsumsi (-0,42 persen).Empat sektor lainnya mampu ditutup positif, dipimpin sektor tambang dan perdangan yang masing-masing naik 0,50 persen dan 0,19 persen.
Dari 633 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 193 saham menguat, 193 saham melemah, dan 247 saham stagnan.
<!--more-->
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang masing-masing turun 1,67 persen dan 3,49 persen menjadi penekan utama pergerakan IHSG pada akhir perdagangan.
Di sisi lain, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 0,53 persen dan 0,69 persen menjadi pendorong sekaligus membatasi besarnya pelemahan IHSG.
Seperti diketahui, aksi massa 22 Mei menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh KPU. Unjuk rasa menyikapi hasil itu sendiri telah dimulai pascapengumuman oleh KPU dan berakhir ricuh dini hari tadi. Massa, yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi, terlibat bentrok dengan pihak kepolisian, dengan enam orang tewas dikabarkan tewas dan ratusan lainnya terluka.
Baca: Unggah Foto dan Video Dibatasi, Rudiantara: Mudhorotnya di Sana
Kericuhan aksi 22 Mei ini dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan defisit transaksi berjalan yang telah membebani nilai tukar rupiah, bursa saham, dan obligasi negara.
BISNIS