Cemas Terimbas Perang Dagang, Pemerintah Lobi Amerika Serikat

Reporter

Bisnis.com

Editor

Rahma Tri

Rabu, 15 Mei 2019 11:20 WIB

Kapal Perang AS dan Jepang menggelar latihan perang bersama di Laut Cina Selatan di tengah ketegangan perang dagang AS dan CIna pada Jumat, 31 September 2018. Express.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai khawatir jika dampak ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina akan merembet ke Indonesia. Untuk mengantisipasi agar perang dagang ini tak menjalar ke Indonesia, pemerintah pun melakukan lobi langsung ke AS.

BACA JUGA: Perjuangkan Ekspor Sawit, Pemerintah Bakal Bentuk Task Force

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, kendati ada potensi keuntungan yang bisa diraih oleh Indonesia, aksi proteksi berlebihan dari Presiden AS Donald Trump juga akan mengancam perdagangan Indonesia. "Perselisihan antara keduanya yang berkepanjangan juga dapat membebani defisit transaksi berjalan Indonesia dan masuknya dana asing," kata dia seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu 15 Mei 2019.

Seperti diketahui, perdagangan dunia dalam beberapa pekan terakhir diguncang perang tarif antara AS dan Cina. Indonesia yang pada tahun lalu mengalami surplus perdagangan US$10,7 miliar terhadap AS pun sempat masuk ke dalam penyelidikan Trump karena dianggap menyalahgunakan kesepakatan perdagangan.

Menurut Bambang, Indonesia dan Cina memiliki kesamaan, yakni sama-sama menciptakan defisit dari sisi Negeri Paman Sam itu. Hanya saja dari sisi nilai memang berbeda cukup jauh.

Advertising
Advertising

"Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa mendekati AS agar Indonesia tidak akan menjadi bagian dari gagasan mereka tentang proteksionisme perdagangan dan bagaimana kita dapat mengambil keuntungan dari potensi penurunan ekspor Cina ke AS," harap Bambang.

Sementara itu, pemerintah terus melakukan lobi dengan AS untuk tetap menjadi bagian dari sistem preferensi umum (Generalized System of Preferences/GSP). Program ini dirancang untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dengan memungkinkan masuknya bebas pajak untuk ribuan produk dari negara-negara penerima yang ditunjuk.

Awal tahun ini, AS mengindikasikan akan menghapus India dari program tersebut. "Kami masih mendiskusikan, melobi, memastikan bahwa kita akan aman dari perawatan semacam ini," kata Bambang.

BACA: Perang Dagang, Donald Trump Naikkan Tarif Impor Barang dari Cina

Ketidakpastian hubungan perdagangan dengan AS terjadi ketika Indonesia berupaya meningkatkan ekspor untuk membantu mengekang defisit transaksi berjalan yakni 2,6 persen dari produk domestik bruto pada kuartal pertama.

"Kita tahu eskalasi perang dagang ini dapat berdampak pada mata uang. Jadi akan ada tekanan pada defisit transaksi berjalan, aliran masuk portofolio kami dan pada akhirnya mata uang kami," ujar Bambang.

BISNIS

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

18 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

10 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

10 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya