Neraca Perdagangan April Diprediksi Bakal Defisit

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Rabu, 15 Mei 2019 09:49 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat akan melepas mobil yang akan diekspor setelah peluncuran aturan penyederhanaan ekspor kendaraan utuh di Dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Selasa, 12 Februari 2019. Dengan adanya kemudahan yang diberikan pemerintah, diharapkan defisit neraca perdagangan bisa diatasi dengan menggenjot ekspor. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom DBS Group Research, Masyita Cristallin, memprediksi neraca perdagangan bulan April 2019 bakal defisit. Hal ini sejalan dengan masih lemahnya tren ekspor maupun ekspor pada bulan ini.

Baca juga: Gubernur BI: Defisit Transaksi Berjalan Mengarah ke 2,5 Persen

"Sejalan dengan tren regional, ekspor dan impor cenderung tetap lemah. Neraca perdagangan mungkin kembali ke zona defisit bulan ini setelah mengalami surplus selama dua bulan berturut-turut," kata Masyita dalam laporan riset DBS Group Research yang diterima Tempo, Selasa 14 Mei 2019.

Masyita mengatakan defisit transaksi berjalan yang menurun dari -3,6 persen dari PDB pada triwulan ke-4 2018 menjadi -2,6 persen pada triwulan pertama terutama didorong oleh peningkatan dalam neraca perdagangan barang. Sementara neraca perdagangan jasa dan neraca pendapatan sedikit memburuk.

Dia juga menjelaskan, penurunan defisit ini juga sejalan dengan pertumbuhan PDB moderat pada triwulan pertama yang sebesar 5,1 persen, dibandingkan dengan 5,2 persen pada triwulan ke-4 2018. Namun, defisit transaksi berjalan diprediksi melebar pada triwulan ke-2 2019 dan seterusnya.

Advertising
Advertising

"Hal ini karena pembangunan infrastruktur akan mulai meningkat setelah pemilihan umum, di samping kenaikan harga minyak dan peningkatan perang dagang AS-Cina, yang akan berdampak negatif pada perdagangan Asia," kata Masyita.

Hari ini, Badan Pusat Statistik atau BPS bakal mengelar konferensi pers terkait kondisi nereca dagang sepanjang bulan April. Selain itu, BPS juga bakal merilis mengenai kondisi perkembangan upah pekerja atau buruh.

Baca: Jokowi Jengkel Perizinan Ruwet, Bikin Investasi Tak Bisa Menetas

Adapun pada Maret BPS mencatat neraca dagang mengalami surplus sebesar US$ 540 juta. Nilai ekspor tercatat sebesar US$ 14,03 miliar, sedangkan nilai impor sebesar US$ 13,49 miliar. Kemudian, secara kumulatif dari Januari hingga Maret, ekspor dan impor tercatat masing-masing senilai US$ 40,51 miliar dan US$ 40,7 miliar. Sehingga, defisit neraca perdagangan kumulatif tercatat sebesar US$ 190 juta.

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

11 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya