Luhut Sindir Susi, Sebut Bakamla Organisasi Banci

Kamis, 9 Mei 2019 15:02 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan. Foto/TEMPO/M. Taufan Rengganis dan TEMPO/Faisal Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengkritik kualitas dari coast guard (penjaga pantai) Indonesia yang dikenal sebagai Badan Keamanan Laut atau Bakamla. Kritik disampaikan Luhut lantaran adanya keterbatasan ruang gerak dari organisasi yang saat ini dipimpin oleh Laksamana Madya A. Taufiq R. ini.

Baca:Kata Ngabalin Soal Jokowi Utus Luhut Bertemu Prabowo

"Kita punya cost guard tidak bagus, kenapa cost guard kita atau Bakamala itu organisasi banci, kenapa? Karena sebagian kewenangannya ada di Kementerian Perhubungan, di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut," kata Luhut saat acara Musrenbang 2018 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Mei 2019.

Kondisi ini, kata Luhut, juga terjadi karena pembentukannya dari awal yang memang keliru. Nah saat ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan adanya harmonisasi peraturan perundang-undangan hingga enam bulan ke depan. Sehingga nantinya, sebagian kewenangan yang ada di Kementerian Perhubungan bisa diserahkan ke Bakamla. "Jadi dia kuat sekali nanti," kata Luhut.

Sehari sebelumnya, Luhut juga menyampaikan bahwa kewenangan penjagaan laut harusnya berada penuh di tangan Bakamla. Tapi kini, kewenangan itu tak hanya tersebar di Kementerian Perhubungan, namun juga Kementerian Kelautan dan Perikanan pimpinan Susi Pudjiastuti dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Padahal, secara internasional, kewenangan menjaga keamanan laut biasanya ada di satu institusi atau lembaga yang disebut coast guard. Untuk itu, dibentuklah Badan Keamanan Laut pada tahun 2005 melalui Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2005. Tapi, di tahun yang sama pula, Jokowi meneken Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2005 yang menjadi dasar kehadiran organisasi bernama Satgas 115 Illegal Fishing yang dikomandoi langsung oleh Susi.

Advertising
Advertising

Bagi Luhut, Satgas 115 adalah salah satu contoh organisasi yang tumpang tindih. Sehingga, pemerintah tengah mengevaluasi rencana penghapusan organisasi ini melalui harmonisasi UU. Mengenai Susi yang menjabat sebagai komando di organisasi ini, Luhut hanya mengatakan, "kita jangan lihat individu, apa yg sudah ada itu sudah bagus," ujarnya.

Berita terkait

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

21 jam lalu

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pameran ini merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memamerkan potensi sektor transportasi udara.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

3 hari lalu

Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Prabowo Terharu saat Ikut Sidang Kabinet Terakhir Jokowi

7 hari lalu

Luhut Sebut Prabowo Terharu saat Ikut Sidang Kabinet Terakhir Jokowi

Luhut mengungkap bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto sempat menyampaikan paparan dalam Sidang Kabinet terakhir pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN Hari Ini

7 hari lalu

Presiden Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN Hari Ini

Presiden Jokowi masih berkantor di IKN. Ia akan memimpin sidang paripurna kabinetnya yang terakhir hari ini.

Baca Selengkapnya

Bakamla Usir 5 Kapal Ikan dari Cina yang Labuh Jangkar di Perairan Batam

8 hari lalu

Bakamla Usir 5 Kapal Ikan dari Cina yang Labuh Jangkar di Perairan Batam

Kapal-kapal ikan dari Cina tersebut diduga sedang menunggu antrean untuk masuk ke Pelabuhan Singapura.

Baca Selengkapnya

Tragedi Rempang Setahun Lalu: Upaya Pengosongan Pulau Rempang Demi PSN Rempang Eco City, Milik Siapa?

11 hari lalu

Tragedi Rempang Setahun Lalu: Upaya Pengosongan Pulau Rempang Demi PSN Rempang Eco City, Milik Siapa?

Setahun lalu atau tepatnya pada 7 September 2023, terjadi bentrokan antara aparat dengan warga Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Baca Selengkapnya

Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

14 hari lalu

Bos AirAsia Soroti Mahalnya Harga Tiket Pesawat di Indonesia, Sampaikan Sejumlah Usulan ke Luhut

CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes menyoroti mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Transisi Energi dan Dekarbonisasi, Luhut Sebut Harus Adil dengan Ekonomi dan Berjalan Beriringan

14 hari lalu

Soal Transisi Energi dan Dekarbonisasi, Luhut Sebut Harus Adil dengan Ekonomi dan Berjalan Beriringan

TEMPO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan tekankan transisi energi harus adil dengan ekonomi dan berjalan beriringan dengan dekarbonisasi.

Baca Selengkapnya

Banggakan PLTS Terapung di Waduk Cirata, Terbesar di Asia Tenggara, Jokowi: Terbesar Ketiga di Dunia

15 hari lalu

Banggakan PLTS Terapung di Waduk Cirata, Terbesar di Asia Tenggara, Jokowi: Terbesar Ketiga di Dunia

Presiden Jokowi mengklaim Indonesia telah berhasil mengembangkan potensi energi hijau dengan membangun PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Datang Melayat, Luhut Kenang Faisal Basri Beri Masukan Berharga soal Desain PPKM hingga Kritik Hilirisasi Nikel

15 hari lalu

Datang Melayat, Luhut Kenang Faisal Basri Beri Masukan Berharga soal Desain PPKM hingga Kritik Hilirisasi Nikel

Menteri Luhut Pandjaitan mengaku berduka atas wafatnya ekonom Faisal Basri pada hari ini. Apa saja kritik Faisal yang diingat Luhut?

Baca Selengkapnya