TEMPO.CO, Jakarta - CEO Capital A Berhad, induk perusahaan maskapai penerbangan AirAsia, Tony Fernandes, menyoroti mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.
Menurut pendiri maskapai AirAsia ini, salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya harga tiket pesawat adalah adanya pajak ganda yang dikenakan pada penerbangan domestik. "Pajak itu diberlakukan baik pada bahan bakar pesawat maupun pada harga tiket penumpang," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat, 6 September 2024.
Selain itu, kata Tony Fernandes, bea masuk suku cadang pesawat juga mendongkrak penyebab tingginya harga tiket pesawat.
Untuk itu, Tony Fernandes akan menyampaikan sejumlah usulan yang akan berkontribusi dalam penurunan harga tiket penerbangan domestik dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
Tony Fernandes menyebutkan, usulan tersebut di antaranya penghapusan bea masuk untuk suku cadang pesawat, yang diharapkan dapat secara signifikan menurunkan struktur biaya operasional maskapai.
Menurut Tony Fernandes, dengan mengurangi beban pajak dan bea masuk ini, diharapkan harga tiket penerbangan domestik dapat lebih terjangkau, sehingga mampu mendorong peningkatan minat wisatawan, khususnya dalam negeri, untuk kembali bepergian dan mendukung pemulihan industri pariwisata nasional.
Selain pajak dan bea masuk, Tony Fernandes juga mengusulkan kepada pemerintah untuk meninjau kembali kebijakan tarif batas atas tiket penerbangan domestik. Peninjauan batas ini, ujar dia, dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi maskapai dalam menetapkan harga berdasarkan permintaan dan biaya operasional yang dinamis, sekaligus mendorong persaingan yang sehat di industri penerbangan.
"Dengan terciptanya kompetisi yang lebih kuat, maskapai dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif, sehingga berpotensi menurunkan rata-rata harga tiket secara keseluruhan," ujarnya.
Menurut Tony Fernandes, tinjauan ini akan mendukung pertumbuhan industri penerbangan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional.
Pilihan Editor: Ini Tipe Pesawat Garuda Indonesia yang Terbangkan Rombongan Paus Fransiskus ke Papua Nugini