Ini Strategi Jokowi untuk Lepas dari Middle Income Trap

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Kamis, 9 Mei 2019 12:56 WIB

Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu, 8 Mei 2019. Jokowi meninjau lokasi alternatif ibu kota baru Indonesia. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi optimistis Indonesia berpeluang menjadi negara maju dengan ekonomi terkuat kelima bahkan keempat di dunia pada 2045. Namun, harus ada yang dilakukan sebelum mencapai mimpi itu pada 2045 ketika usia Indonesia mencapai 100 tahun.

Baca: Soal Reshuffle, Luhut Pandjaitan: Saya Enggak Ngerti Nasib Saya

Menurut Jokowi, impian itu tidak bisa dicapai dengan cara yang biasa-biasa saja. Salah satunya, negara Indonesia harus bisa keluar dari jebakan middle income trap atau menjadi negara dengan pendapatan menengah terus-terusan.

"Pertama, infrastruktur. Pemerataan harus bisa diselesaikan. Tanpa ini jangan berpikir Indonesia bisa masuk menjadi negara dengan ekonomi ke-4 dan ke-5 dunia," kata Jokowi diacara Jokowi saat berpidato dalam acara Musrenbangnas di Hotel Shangri La, Jakarta Selatan, Kamis 9 Mei 2019.

Menurut Jokowi, pemerataan infrastruktur ini harus dilakukan tidak hanya oleh pemerintah pusat tetapi juga oleh pemerintah daerah. Jokowi mencontohkan, beberapa proyek strategis nasional seperti jalan tol, pelabuhan, bandara masih membutuhkan dukungan pemerintah daerah.

Advertising
Advertising

Yang kedua, kata Jokowi, adalah melakukan reformasi struktural dan birokrasi. Selain itu, juga dilakukan dengan melakukan efisiensi atau pengurangan lembaga atau badan baik di pusat maupun daerah. Salah satu contoh konkret yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah perbaikan izin usaha.

Jokowi mengaku jengkel dengan sistem perizinan yang masih ruwet dan berbelit-belit. "Jengkel saya, nggak bisa selesaikan, kalau lingkup kota saya layani sendiri, tapi ini negara besar. Ada 250 izin ngga mungkin selesai dalam 3 tahun, siapa yang kuat? Kalau dimasukkan koper bisa 10 koper itu izinnya," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Tinjau Alternatif Ibu Kota Baru di Gunung Mas Kalteng

Kemudian yang ketiga, adalah pembangunan sumber daya manusia. Hal ini penting, sebab secara demografis sebanyak 51 persen tenaga kerja Indonesia masih berasal dari lulusan sekolah dasar. Karena itu, pemerintah perlu melakukan up-scalling maupun re-scalling kompetisi para pekerja.

Menurut Jokowi, persoalan meningkatkan kompetensi dan kemampuan pekerja ini bukanlah perkara mudah. Sebab, hal ini bakal melibatkan banyak pihak dan juga melibatkan banyak pekerjaan yang jumlahnya puluhan juta. Karena itu, pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama.

"Misalnya dengan memberikan banyak beasiswa, baik dilakukan oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat," kata Jokowi.

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

52 menit lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

2 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

4 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

13 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

14 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

14 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya