BCA Tak Ikuti Bank-bank Lain Naikkan Suku Bunga Deposito

Kamis, 9 Mei 2019 11:46 WIB

Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja (kiri) mencoba produk perbankan digital saat membuka BCA Expoversary 2018 di Indonesia Convention Exebation, Tangerang, Banten, 9 Februari 2018. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyatakan tidak ikut-ikutan menaikkan suku bunga deposito seperti yang dilakukan banyak bank lainnya pada awal tahun ini. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, menyebutkan pihaknya juga tidak memasang suku bunga deposito special rate seperti yang dilakukan oleh bank-bank besar dari kelompok Bank Umum Kelompok Usaha atau BUKU III dan IV.

Baca: BCA dan Bank MNC Tak Ikut Naikkan Bunga Deposito, Ini Sebabnya

“Tidak ada (kenaikan bunga deposito) selama kuartal I dan BCA tidak punya special rate, hanya counter rate,” kata Jahja, Selasa, 7 Mei 2019. Situs resmi perseroan menyebutkan tingkat suku bunga deposito yang ditawarkan BCA saat ini bervariasi mulai dari 5,75 persen - 6,25 persen.

Jahja menyatakan sampai saat ini BCA belum ikut dalam perang suku bunga deposito. Pasalnya bank swasta beraset terbesar itu masih memiliki dukungan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis terutama dengan porsi dana murah (CASA) yang tinggi.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, perseroan juga tidak memasang suku bunga deposito special rate seperti yang dilakukan oleh bank-bank besar dari kelompok BUKU III dan IV.

Advertising
Advertising

Sebelumnya diberitakan sejumlah bank sudah menentukan suku bunga deposito spesial seperti Bank Tabungan Negara atau BTN, Bank Mandiri dan Bank Mayapada. Direktur Keuangan dan Treasuri BTN Iman Nugroho Soeko menuturkan, suku bunga deposito spesial yang diberikan masih sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“BTN untuk special rate ikut guidance-nya OJK untuk bank BUKU III yaitu BI Rate 12 bulan plus 100 bps,” kata Iman, Selasa, 7 Mei 2019. Kebijakan OJK mengatur suku bunga special bank umum kegiatan usaha (BUKU) III dan IV masing-masing sebesar 100 basis points (bps) dan 75 bps di atas BI Rate. Adapun, suku bunga operasi moneter tenor 12 bulan BI saat ini sebesar 6,77 persen per 6 Mei 2019.

Iman memperkirakan perang suku bunga tersebut masih akan berlanjut sejalan dengan belum tampaknya tanda-tanda pelonggaran likuiditas di pasar. “Kalau bank besar sampai menaikkan suku bunga DPK, kemungkinan besar ketatnya likuiditas akan berlanjut,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menuturkan, Bank Mandiri tidak menggunakan strategi bunga special deposito pada tahun lalu. Akan tetapi pada tahun ini, upaya tersebut tidak dapat dihindarkan.

Penaikan bunga deposito tersebut mau tak mau dilakukan karena mengikuti perkembangan di pasar, kendati efeknya membuat biaya dana jadi terkerek. “Kami ikut suku bunga pasar saja,” kata Panji. Ia menyebutkan hampir semua bank mengalami kenaikan biaya dana akibat naiknya suku bunga dan persaingan perebutan dana sejak tahun lalu.

Adapun Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahrijadi mengatakan terpaksa menawarkan special rate untuk bersaing menyerap dana deposito. Saat ini, perusahaan mematok special rate sekitar 50 bps dari suku bunga acuan.

Kondisi tersebut akan dipertahankan sepanjang likuiditas dianggap masih belum memenuhi kebutuhan. "Kalau likuiditas cukup, menurut saya kondisi suku bunga pun akan normal-normal saja,” ujarnya.

Terkait perang suku bunga deposito itu, Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho mengatakan pergerakan suku bunga deposito spesial yang diberikan oleh perbankan masih bergerak di level yang wajar. Hingga Jumat pekan lalu, 3 Mei 2019, rata-rata level spesial rate yang diberikan bank antara 7,26-7,39 persen. Secara umum, ada penurunan sekitar 8 basis poin (bps) dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2018.

Baca: Pasar Saham Semakin Bergejolak, Deposito Dinilai Semakin Diminati

“Yang sedikit berbeda saat ini adalah rentang suku bunga yang diberikan antar kelompok buku bank lebih sempit, atau dengan kata lain suku bunga BUKU I dan II dan seterusnya relatif sama,” kata Samsu.

BISNIS

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

12 jam lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Syariah Meroket 56 Persen menjadi Rp 164,1 Miliar

BTN Syariah membukukan laba bersih kuartal I 2024 mencapai Rp 164,1 miliar atau tumbuh 56,1 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

3 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

4 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

4 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

6 hari lalu

Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

6 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

6 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya