Di DhawaFest, Sri Mulyani Ajak Tak Gunakan Kantong dan Sedotan Plastik

Rabu, 8 Mei 2019 16:17 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar dialog dengan para 'Kartini" atau pegawai perempuan di Kementerian Keuangan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Sejumlah foto terkait diunggah di laman instagram resminya @smindrawati, Ahad, 21 April 2019. instagram.com/smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajak masyarakat dan juga warga di lingkungan Kementerian Keuangan untuk peduli dan peka terhadap lingkungan. Salah satunya, kata Sri Mulyani, dengan cara mengurangi atau tidak menggunakan barang-barang yang terbuat dari bahan plastik.

BACA: Demi Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani Ajak Warga Belanja di UMKM

"Kantong plastik, sedotan plastik itu tidak lagi digunakan sebiasa mungkin. Ini gaya hidup sirkular sangat peka dan sadar seberapa banyak jejak carbon, dalam mengurangi emisi karbon ini," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Rabu 8 Mei 2019.

Adapun pernyataan Sri Mulyani itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam acara DhawaFest Pesona 2019 di Gedung Dhanapala, kompleks Kementerian Keuangan. DhawaFest Pesona 2019 merupakan acara tahunan yang digelar oleh Dharma Wanita Persatuan Kementerian Keuangan.

BACA: Sri Mulyani Yakin Ekonomi Tumbuh di Semester II Didorong 2 Faktor

Advertising
Advertising

Sri Mulyani mencontohkan, pengurangan penggunaan kantong plastik bisa dimulai bagi rumah tangga ketika melakukan belanja. Salah satunya dengan cara menggunakan kantong kain yang bisa digunakan berkali-kali untuk membawa barang-barang belanjaan.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga meminta warga di Kementerian Keuangan untuk mengurangi penggunaan plastik salah satunya dengan tidak menggunakan minuman dengan botol plastik sekali pakai. Menurut dia, sikap untuk tidak menggunakan botol plastik sekali pakai itu sudah mulai diberlakukan di salah satu Kafetaria di lingkungan Kementerian.

"Saya minta di dalam kantor Kementerian tidak ada lagi minuman botol plastik, di semua unit eselon I. Kalau masih ada ditemukan tolong dilaporkan ibu-ibu ke saya," kata Sri Mulyani.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan sikap untuk mengurangi bahkan tidak lagi menggunakan barang dari plastik merupakan simbol kepedulian terhadap kondisi laut saat ini. Menurut dia, saat ini kondisi laut yang menjadi area terkotor kedua di dunia. Tak hanya laut, saat ini polutan plastik pun telah mencemari sungai.

"Karena itu, saya harap dalam acara ini tidak ada kantong plastik, kalau ada tolong dirazia. Ini adalah hal kecil tapi simbol besar, kalau konsisten bisa ubah gaya hidup, terutama bertanggung jawab untuk edukasi bagi anak-anak," kata Sri Mulyani.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

4 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

4 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

5 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya