Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Ditopang Belanja Pemilu

Reporter

Larissa Huda

Editor

Rahma Tri

Selasa, 7 Mei 2019 10:16 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto serta Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti di kantor BPS Indonesia, Pasar Baru, Jakarta, 15 Maret 2018. TEMPO/Lani Diana
TEMPO.CO, Jakarta - Penyelenggaraan Pemilu menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini yang sebesar 5,07 persen secara tahunan. Angka ini naik tipis dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 5,06 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan dari sisi pengeluaran pertumbuhan ini banyak ditopang oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh 16,93 persen. "Kita bisa melihat pengaruhnya karena ada kegiatan berbagai pertemuan partai politik, baik kampanye, pemasangan iklan di media massa, rapat umum partai politik membuat LNPRT tumbuh 16,93 persen," ujar Suhariyanto, di kantornya di Jakarta, Senin 6 Mei 2019.
Tak hanya pengeluaran LNPRT, kontributor terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) adalah pertumbuhan tingkat konsumsi pemerintah sebesar 5,21 persen secara tahunan. Pada periode yang sama tahun lalu, konsumsi pemerintah hanya 2,71 persen. "Kenaikan realisasi dipicu dua hal, yaitu naiknya realisasi belanja pemerintah pusat dan kenaikan transfer pemerintah pusat kepada pemerintah daerah," kata Suhariyanto.
BPS mencatat dana bantuan sosial tunai dari pemerintah tumbuh drastis yaitu 106,64 persen yang berpengaruh kepada konsumsi rumah tanga. Adapun kenaikan konsumsi rumah tangga hanya sebesar 5,01 persen.
Menurut Suhariyato, konsumsi rumah tangga tumbuh lebih baik ketimbang periode yang sama pada tahun lalu sebesar 4,94 persen. "Artinya, konsumsi dan daya beli masyarakat masih terjaga, hampir semua berharap pada triwulan kedua meningkat pesat karena ada Ramadan dan Lebaran ," ujar dia.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan rendahnya pertumbuhan ekonomi dibanding kuartal sebelumnya disebabkan oleh pengeluaran masyarakat di akhir tahun lebih tinggi. Ia yakin tingkat konsumsi akan kembali naik pada kuartal selanjutnya karena peningkatan konsumsi Ramadan dan Lebaran. Untuk memperbaiki investasi, Shinta berharap pemerintah bisa menarik investor yang masih cenderung "wait and see" untuk masuk ke Indonesia menjelang Pemilu.
"Untuk mendorong sektor konsumsi pemerintah juga harus memperbaiki sektor hulu agar mampu menopang pertumbuhan permintaan masyarakat sekaligus mengurangi impor," kata Shinta.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan faktor Pemilu memiliki peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini. Hal tersebut terlihat dari kenaikan konsumsi pemerintah dan pengeluaran LNPRT yang cukup signifikan. "Persiapan pemilu turut menggerakkan perekonomian," kata dia.
LARISSA HUDA | HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

28 menit lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

10 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

14 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

1 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

2 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya