Sri Mulyani: Indonesia Harus Bisa Keluar dari Middle Income Trap

Selasa, 30 April 2019 11:49 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar dialog dengan para 'Kartini" atau pegawai perempuan di Kementerian Keuangan dalam rangka memperingati Hari Kartini. Sejumlah foto terkait diunggah di laman instagram resminya @smindrawati, Ahad, 21 April 2019. instagram.com/smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Indonesia akan dihadapkan dengan tantangan pembangunan berupa perangkap pendapatan menengah atau middle income trap. Kondisi ini memungkinkan Indonesia berhasil mencapai tingkat pendapatan kelas menengah, tapi tidak bergerak maju ke level high income.

BACA: BPJS Kesehatan Tanggapi Rencana Pemerintah Naikkan Iuran

"Sejarah dunia mencatat banyak negara yang terperangkap di tengah, di middle income trap. Indonesia harus mampu escape from middle income trap," ujar Sri Mulyani saat Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat atau Rakorbanglus di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2019.

Sri Mulyani mencontohkan, negara-negara yang telah terjebak dalam pendapatan menengah adalah sejumlah negara di Amerika Latin. Misalnya Argentina, Peru, Brasil. Ada pula Columbia. Umumnya, negara-negara yang berada dalam kubangan middle income trap ini menghadapi sejumlah masalah. Misalnya tingginya korupsi dan rendahnya pembangunan infrastruktur.

BACA:Reaktivasi KA Cibatu - Garut Ditargetkan Rampung Akhir 2019, Sri Mulyani: Salut

Adapun negara yang berhasil keluar dari middle income trap jumlahnya tak banyak. Ia memperkirakan tak lebih dari 20 negara melaju menuju high income. Negara-negara yang berhasil mentas dari perangkap pendapatan menengah itu mayoritas berada di Asia. Misalnya Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Malaysia.

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia bisa belajar dari negara-negara tersebut dengan sejumlah antisipasi. Di antaranya dengan merancang arah makro fiskal yang berorientasi pada optimalisasi pendapatan negara. Adapun arah kebijakan fiskal dalam rencana pembangunan jangka menengah yang dirancang Kementerian Keuangan mulai 2020 ialah menggeber akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguaran kualitas sumber daya manusia.

Kualitas SDM ini dapat ditingkatkan dengan memastikan kesejahteraan dari sisi kesehatan, kemampuan, hingga pasar tenaga kerja. Menurut Sri Mulyani, syarat Indonesia keluar dari middle income trap pada 2020-2030 adalah pertumbuhan rata-rata pendapatan per kapita penduduk mesti di atas 6 persen. Dengan demikian, ia menargetkan Indonesia mentas dari tantangan ini pada 2036.


Berita terkait

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

8 menit lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

28 menit lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

4 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya