Menperin: Ekonomi Digital Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 5,6 Persen

Selasa, 30 April 2019 10:29 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto didampingi Presiden RI Joko Widodo saat pembukaan pameran Inacraft 2019 di Jakarta, Rabu (24/4).

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan ada lima sektor industri yang potensial untuk ekonomi berbasis digital atau ekonomi digital. Kelima sektor itu berdasarkan studi, punya matriks yang berdampak tinggi dan pelaksanaannya mudah. “Makanan dan minuman, tekstil, otomotif, kimia, dan elektronik,” katanya.

Baca: Tarik Aturan Pajak E-commerce, Ini Alasan Sri Mulyani

Pemerintah, kata Airlangga, akan meningkatkan sumber daya manusia serta riset dan pengembangan untuk menunjang program ekonomi Indonesia berbasis inovasi. Ekonomi berbasis digital menurutnya bisa ditingkatkan pertumbuhannya hingga 1-2 persen. “Untuk menambah pertumbuhan ekonomi tahun depan yang 5,6 persen,” ujarnya, Senin, 29 April 2019 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung.

Ekonomi berbasis digital membuat peralihan pekerjaan. Namun itu tidak berarti memangkas tenaga kerja. “Yang akan timbul adalah bertambah lebih dari 10 juta (pekerja),” kata Airlangga. Adapun kontribsinya terhadap industri manufaktur dari sekarang 20 persen menjadi 25 persen tenaga kerja.

Airlangga menjelaskan, pemerintah sedang menyiapkan sektor-sektor fokus ekonomi digital. Sebanyak lima dari 38 sektor industri yang berpotensi itu sekarang menyumbang 70 persen pendapatan domestik bruto (PDB) “Sebanyak 65 persen ekspor dari lima sektor itu, dan 60 persen tenaga kerja.”

Advertising
Advertising

Sampai 2025, kata Airlangga, kesempatan pengembangan ekonomi berbasis digital akan menciptakan penambahan PDB sebesar US$ 155 miliar. Masukan tenaga kerja yang terkait langsung dengan industri nilainya US$ 35 miliar dengan tambahan tenaga kerja terkait manufaktur sebanyak 4,5 juta orang. “Terkait peningkatan produktivitas nilainya US$ 120 miliar,” ujarnya.

Sementara itu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, istilah revolusi industri 4.0 dan ekonomi digital kadang bercampur aduk. Keduanya memakai teknologi yang hampir sama.

Baca: Darmin Sebut Ekonomi Dunia Sakit Tapi Digital Terus Tumbuh

Bedanya, industri 4.0 yang berangkat dari Jerman terkait dengan bagaimana meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor manufaktur atau base industry. “Ekonomi digital adalah cara baru yang lebih ke retail,” ujar Rudiantara.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

5 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

6 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

12 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

4 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya