RDG BI Digelar, Ekonom Prediksi Suku Bunga Acuan Dipertahankan

Kamis, 25 April 2019 09:38 WIB

Bank Indonesia (BI). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah memperkirakan Bank Indonesia atau BI mempertahankan suku bunga pada bulan ini. Menurut dia, masih ada risiko bagi BI untuk menurunkan suku bunga, walaupun bank sentral Amerika Serikat atau The Fed dan bank-bank sentral global masih dalam trend dovish.

Baca: Gubernur BI: Defisit Transaksi Berjalan Mengarah ke 2,5 Persen

"Penurunan suku bunga acuan BI akan mempersempit interest rate differential dan bisa menyebabkan tertahannya arus modal asing yang masuk," kata Piter saat dihubungi, Rabu malam, 23 April 2019.

Bahkan, menurut Piter, kebijakan BI itu akan memicu arus balik atau sudden reversal yang bisa menyebabkan melemahnya nilai tukar rupiah. "BI saya kira akan mempertahankan suku bunga dengan tetap berusaha melonggarkan likuiditas memanfaatkan bauran kebijakan yang lain."

Kebijakan yang lain itu, kata Piter, seperti melonggarkan operasi moneter, atau bahkan meninjau Giro Wajib Minimum.

Advertising
Advertising

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta juga memprediksi BI mempertahankan suku bunga acuan di 6 persen bulan ini. "Beberapa negara lain juga mempertahankan tingkat suku bunga pada level yang sama," katanya.

Nafan lantas mencontohkan negara-negara yang mempertahankan suku bunga seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Uni Eropa, dan Australia.

Sebagai catatan, mulai hari ini 24 hingga 25 April 2019, Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur. Hasil RDG itu, akan diumumkan pada hari ini pukul 14.00.

Sebelumnya, RDG Bank Indonesia pada 20 hingga 21 Maret 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan sebesar 6 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini bahwa tingkat suku bunga kebijakan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal, khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan pada batas yang aman.

Baca: Survei BI: Pertumbuhan Kredit Bank Akan Menguat di Kuartal II

"Hal itu juga untuk mempertahankan daya tarik aset domestik. BI juga terus menempuh operasi moneter untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas dalam mendorong pembiayaan perbankan," kata Perry, Kamis, 21 Maret 2019.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya