Laku Keras, Penjualan Surat Utang SBR 006 Tembus Rp 2,2 Triliun

Selasa, 23 April 2019 12:30 WIB

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat penjualan surat utang saving bonds retail atau SBR seri keenam (SBR006) telah melebihi target yang ditetapkan. Jika semula diperkirakan terjual Rp 2 triliun, namun hingga akhir masa penutupan penjualan, transaksi surat utang itu mencapai Rp 2,2 triliun.

Baca: Bank Mandiri Terbitkan Surat Utang Terbesar USD 750 Juta

“Total investor SBR006 sebanyak 9.520 orang,” berikut laporan Kementerian Keuangan di laman resminya, Senin, 22 April 2019.

Sebanyak 65,34 persen dari total investor SBR 006 merupakan investor baru. Dari total investor itu pula, setengahnya, yakni 52,41 persen, merupakan kelompok milenial. Adapun 67,02 persen investor menginvestasikan duitnya sebnayak Rp 1 hingga 100 juta.

Kemenkeu mencatat, konsumen surat utang SBR 006 rata-rata merupkan konsumen yang pernah menginvestasikan uangnya di saving bonds retail seri sebelumnya. “ Sebesar 3.300 investor (adalah memesan kembali SBR) sejak instrumen ini dijual secara online,” tulis Kemenkeu.

Advertising
Advertising

SBR yang dijual melalui mitra distribusi fintech juga mencetak hasil positif. Sebab, terjadi peningkatan pembelian melalui mitra sebesar 22,20 persen dibanding pembelian SBR seri sebelumnya.

SBR 006 telah ditawarkan mulai 1 hingga 16 April 2019. Dalam peluncuran SBR 006 pada 1 April lalu, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan, Loto S Ginting, mengatakan instrumen investasi ini ditawarkan dengan besaran Rp 1 juta. Instrumen investasi pembiayaan surat utang ini dijamin oleh negara karena pembiayaannya berasal dari pemerintah.

Untuk SBR 006, Kemenkeu menetapkan nilai kupon mengambang atau floating with floor sebesar 7,95 persen. Kupon mengambang berarti besaran kupon SBR bakal disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap 3 bulan ditambah fixed spread 195 bps yang berlaku saat peluncuran.

Baca: Lelang 6 Sukuk Negara, Kemenkeu Serap Rp 6,06 Triliun

Sementara itu, kupon minimal merupakan tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai jatuh tempo. Adapun surat utang SBR006 akan jatuh tempo pada 10 April 2021.

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

1 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 hari lalu

Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

3 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

5 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

5 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya