TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN akan segera menerbitkan obligasi global atau global bond dengan jumlah pokok US$ 1 miliar pada Mei 2019.
Baca: PLN Pasok Daya 188 Juta VA ke Empat Perusahaan di Kalimantan
“Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Mei 2019 (akan menerbitkan) global bond, itu rencana sampai US$ 1 miliar,” ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro di Jakarta, Senin, 15 April 2019.
Direktur Keuangan PLN, Sarwono, menjelaskan, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 80 triliun hingga Rp 90 triliun pada 2019. Separuh dari kebutuhan tersebut rencananya akan dipenuhi melalui fund raising atau penggalangan dana. “Fund raising sekitar Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun,” ujarnya.
Sarwono mengatakan 50 persen dari kebutuhan belanja modal digunakan untuk investasi pembangkit. Sisanya atau sebesar 50 persen digunakan untuk pengembangan transmisi dan distribusi.
Lebih jauh, Sarwono menjelaskan bahwa biasanya pendanaan dengan mata uang rupiah akan digunakan berinvestasi di proyek transmisi. Sementara itu, pendanaan dalam mata uang asing akan digunakan untuk pengembangan transmisi.
Terkait dengan penerbitan global bond atau obligasi global, Sarwono menyebut instrumen itu menjadi salah satu alternatif pendanaan. Pihaknya mengatakan tidak terpaku hanya kepada satu instrumen. “Pilihan kami cukup banyak. Tidak terpaku kepada satu instrumen,” katanya.
Baca: PLN Bangun Stasiun Pengisian Daya Mobil Listrik di Jawa Barat
Sarwono mengungkapkan perseroan juga memiliki opsi pinjaman perbankan baik lokal maupun global. Menurut dia, standby loan yang dimiliki PLN mencapai Rp 25 triliun.
BISNIS