Menperin: 2019, Industri Makanan Minuman Bakal Tumbuh 9 Persen

Sabtu, 20 April 2019 16:46 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat acara Peresmian Pembukaan Indonesia Industrial Summit Tahun 2018 dan Peluncuran "Making Indonesia 4.0" di JCC, Senayan, Jakarta, 4 April 2018. Adapun kelima sektor tersebut, yaitu Industri Makanan dan Minuman, Industri Otomotif, Industri Elektronik, Industri Kimia, serta Industri Tekstil. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memperkirakan industri makanan dan minuman bakal tumbuh di atas 9 persen pada 2019 lantaran adanya tambahan investasi yang bakal masuk. Untuk tahun ini, Airlangga menyebut akan ada penanaman modal baru sebesar Rp 79 triliun.

Baca juga: 2018 Tahun Politik, Industri Makanan Diyakini Tumbuh Positif

Sebanyak Rp 63 triliun akan ditanam pada sektor industri makanan dan minuman. “Naik 11 persen dari tahun lalu,” kata Ketua Umum Partai Golkar ini dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, 20 April 2019.

Sementara Rp 2,8 triliun akan berasal dari industri alas kaki dan Rp 14 triliun dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sebesar Rp 14 triliun. Khusus untuk investasi di industri TPT ini, kata Airlangga, jumlahnya juga meloncak hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Saat ini, industri makanan dan minuman, alas kaki, dan TPT ini sebenarnya masih menempati urutan lima besar dengan pertumbuhan paling tinggi. Pada 2018, industri kulit dan alas kaki tumbuh sebesar 9,42 persen. Sementara industri TPT dan makanan dan minuman masih di bawah 9 persen, masing-masing 8,73 persen dan 7,91 persen.

Ketiga sektor industri ini masih tergolong sebagai industri padat karya yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Oleh karena itu, kata Airlangga, pemerintah menjadikan subsector industri padat karya tersebut sebagai motor pertumbuhan manufaktur serta penyumbang ekspor pengolahan nonmigas.

Sementara dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS), industri manufaktur besar dan sedang (IBS) mencatatkan pertumbuhan 4,07 persen. IBS makanan tumbuh melebihi angka itu, yaitu mencapai 7,4 persen. IBS makanan ini pun memberikan kontribusi terbesar mencapai 25,41 persen.

Sedangkan untuk industri manufaktur kecil (IMK), pertumbuhannya mencapai 5,66 persen. Di bagian ini, pertumbuhan IMK makanan justru lebih rendah, hanya 4,7 persen. Namun, kontribusinya masih yang paling tinggi dari seluruh IMK yaitu 22,37 persen.

Baca berita industri makanan lainnya di Tempo.co

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

2 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

3 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

4 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

8 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

8 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

12 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

14 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

14 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya