Usai Pemilu 2019, Ini Harapan Faisal Basri terhadap Indonesia

Rabu, 17 April 2019 10:25 WIB

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri menuliskan harapannya terhadap Indonesia usai perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Umum 2019. Ia mengatakan esensi utama dari pemilihan umum legislatif dan presiden - wakil presiden adalah pembaruan komitmen untuk melaju lebih kencang.

Baca: Faisal Basri Dukung Jokowi: Akal Sehat dan Nurani Membimbing Saya

"Memperteguh tekad untuk lebih baik, menghimpun kekuatan yang masih berserakan, meluruskan yang bengkok, serta membakar lemak-lemak yang menyelubungi tubuh perekonomian," ujar Faisal Basri seperti dikutip dari tulisan 'Optimis Pascapemilu' di laman faisalbasri.com, Ahad, 14 April 2019.

Menurut dia, pemilu semestinya tidak membuat orang meruntuhkan bangunan perekonomian yang sudah ada lantaran beda selera semata. Maupun menenggelamkan modal dasar yang sudah ada saat ini untuk mencapai sesuatu yang belum jelas.

Faisal Basri mengatakan modal Indonesia untuk maju mengakselerasi perekonomian sudah lebih dari cukup. Indikatornya, pertumbuhan ekonomi mulai merangkak naik dan kenaikan harga-harga sangat terkendali.

Advertising
Advertising

"Laju inflasi bulan lalu (year on year) hanya 2,5 persen, terendah dalam 10 tahun terakhir," kata Faisal Basri. Hal tersebut juga didukung dengan angka pengangguran terus turun, demikian juga jumlah penduduk miskin.

Belum lagi, menurut Faisal Basri, indikator ketimpangan membaik. Indeks Gini turun di bawah 0,4, yang berarti berada dalam kategori baik.

Dalam lima tahun terakhir, Faisal Bari mengatakan perbaikan yang telah berlangsung memang belum memuaskan. Indonesia masih harus berpacu dengan waktu agar terhindar dari “tua sebelum kaya” karena bonus demografi segera berakhir.

Selain itu, ia juga melihat masih ada persoalan pengangguran usia muda yang tinggi untuk diperangi lebih seksama. "Ketimpangan antardaerah, khususnya Jawa versus luar Jawa, tidak bisa ditunda-tunda lagi."

Untuk itu, Faisal Basri menekankan perlunya langkah bernas untuk memajukan industrialisasi di luar Jawa untuk mengolah sumber daya alam agar tidak mentah-mentah diekspor. Untuk mencapai hal tersebut, integrasi perekonomian domestik menjadi prasyaratnya.

Baca: Sebelum Dukung Jokowi, Faisal Basri Gencar Kritik Ekonomi RI

"Tidak ada pilihan kecuali memperkokoh jati diri kita sebagai negara maritim," kata Faisal Basri. "Sudah saatnya memperkaya konsep tol laut menjadi Pendulum Nusantara dengan transportasi laut sebagai urat nadi sistem logistik nasional, budaya maritim menjadi roh pembangunan."

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

1 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

4 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

7 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

7 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

7 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

8 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

10 hari lalu

Menhub Budi Karya Sebut Bandara Panua Pohuwato akan Tingkatkan Perekonomian Gorontalo

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Panua Pohuwato menjadi pintu gerbang untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten Pohuwato dan Provinsi Gorontalo.

Baca Selengkapnya