Prabowo Sebut Garuda Sulit Untung, TKN: Pengaruh Harga Avtur
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rahma Tri
Minggu, 14 April 2019 12:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Perusahaan penerbangan pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk turut disoroti calon presiden Prabowo Subianto dalam debat pamungkas yang digelar semalam, Sabtu 13 April 2019. Prabowo menuding kondisi BUMN di Indonesia karut-marut sehingga membuat salah satu lini bisnis, yakni penerbangan, merugi hebat.
BACA: Pembaruan Software Boeing 737 MAX Molor dari Target
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Arif Budimanta pun menanggapi pernyataan Prabowo tersebut. Menurut dia, kondisi penerbangan tak bisa hanya dinilai dari kacamata manajemen BUMN. Sebab, bisnis aviasi dipengaruhi pula oleh nilai tukar dan harga bahan bakar avtur.
“Kita enggak bisa melihat proses Garuda Indonesia itu hanya dari sisi sektor penerbangan kalau kita bicara neraca. Sebab nilai tukar kita terbatas dengan nilai current account,” ujar Arif saat ditemui seusai debat di The Sultan Hotel, Jakarta, Sabtu 13 April 2019. Sementara itu, harga avtur pun tidak bisa ditebak. Ia mengatakan naik dan turunnya bahan bakar pesawat dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak dunia.
Ihwal kondisi bisnis penerbangan tersebut, Arif menyatakan pemerintah telah memikirkan beragam solusi dan mengimplementasikannya. Pertama, Arif mengatakan kabinet Jokowi tengah berupaya menjaga kondisi current account atau neraca transaksi berjalan. Meski belum stabil, negara yakin tren neraca akan berada di level positif dan seimbang.
Untuk menjaga pasokan dan harga bahan bakar pesawat, Arif mengatakan pemerintahan Jokowi bakal membuka peluang swasta untuk menjual avtur. Saat ini, avtur hanya dijual oleh PT Pertamina Persero. Bila swasta mendagangkan, persaingan harga akan muncul. “Harga baru pun akan keluar. Swasta bisa mencari harga avtur yang lebih kompetitif sehingga price avtur bisa diturunkan,” ujarnya.
<!--more-->
Selanjutnya, pemerintah juga akan mendorong Garuda Indonesia melakukan pembenahan efisiensi cost. Meski, kata dia, minyak global memanas pada perdagangan pekan ini. Pemerintah kemudian akan meminta perseroan melakukan pembenahan di sisi manajemen.
“Kalau dari sisi pembelian pesawat, kan kita punya industri dirgantara. Jadi ada substitusi dari part pesawat baik dari maintenance itu dikerjakan oleh Indonesia,” ujarnya.
Prabowo sebelumnya mengkritik Jokowi soal kondisi financial Garuda Indonesia. Dalam debat terbuka sesi terakhir yang mengadukan gagasan kedua paslon, Prabowo mengatakan perusahaan maskapai kenamaan milik negara sulit memperoleh untung finansial dari hasil studi Bloomberg.
“BUMN adalah benteng terakhir kita. Kita melihat benteng itu goyah,” katanya. Prabowo membandingkannya dengan pesawat Jepang, ANA. Bila ANA bisa mendapat untung bila penumpang persentasenya 6 persen, sedangkan Garuda Indonesia harus mencapai 120 persen.
Namun, kondisi yang dipaparkan Prabowo tak sesuai dengan kondisi keuangan Garuda Indonesia. Berdasarkan laporan keuangan 2018, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untung US$809,84 ribu pada 2018. Posisi itu berbalik dari kerugian US$216,58 juta pada 2017.
Baca juga: Garuda Bakal Datangkan 3 Drone untuk Bisnis Kargo
Dari sisi pendapatan, Garuda telah membukukan U$4,37 miliar pada akhir 2018. Posisi tersebut naik dari US$4,17 miliar pada 2017. Adapun di pasar modal, saham emiten berada dalam tren positif. Harga saham telah tumbuh 46,98 persen hingga periode berjalan 2019.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS