Debat Pilpres, BPN Prabowo: Kami Slow, Tapi Tidak Nunduk - nunduk

Sabtu, 13 April 2019 20:45 WIB

Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berpelukan sebelum mengikuti Debat Capres Putaran ke-4 di Hotel Shangril-La, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Priyo Budi Santoso menyatakan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak akan memberikan pertanyaan 'jebakan' kepada pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin.

Baca: Prabowo: Dua per Tiga Anggaran Negara Bocor

"Pertanyaan yang diajukan kepada Pak Jokowi atau Pak Ma'ruf Amin dipastikan bukan pertanyaan yang menjebak, bukan pertanyaan sulit yang kayak kemudian bersifat cerdas cermat," kata Priyo di Media Center Prabowo-Sandiaga, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 April 2019.

Selain itu, menurut Priyo, Prabowo-Sandiaga juga tidak akan mengajukan pertanyaan yang bersifat menjatuhkan atau teknis. Sekjen Partai Berkarya ini menyebutkan, Prabowo-Sandiaga bakal memberikan pertanyaan yang bersifat visi-misi dan permasalahan bangsa di bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investigasi dan juga industri.

"Insya Allah nanti akan ada kejutan. Kejutan seperti apa tunggu saja. Kami tetap 'slow' saja, tidak berpotensi menyerang secara garang, tapi juga kami tidak nunduk-nunduk," ucap Priyo.

Advertising
Advertising

Debat kelima Pilpres 2019 diselenggarakan 13 April 2019, di Hotel Sultan Jakarta dan akan disiarkan secara langsung oleh sejumlah stasiun televisi swasta yakni TVOne, ANTV, Beritasatu TV, NET TV. Debat terakhir dengan tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri akan mempertemukan kedua pasangan capres-cawapres.

Sebelumnya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin menyebut paslon nomor urut 01 akan meluruskan isu terkait pertumbuhan ekonomi serta isu utang luar negeri dalam debat terakhir capres. "Kami akan menjelaskan, soal utang yang dikelola dengan prudent dan sektor produktif, maka semua itu tidak akan menjadi masalah," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Johnny G. Plate lewat keterangannya pada Kamis, 11 April 2019.

Pasalnya calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto pun dalam berbagai kesempatan sering menyinggung mengenai utang pemerintah. Paling mutakhir ketua umum Partai Gerindra ini menyinggung soal menteri keuangan sebaiknya diganti sebagai menteri pencetak uang.

Baca: Soal Calon Menteri, TKN Jokowi: Belum Menang Ngomong Jabatan

Prabowo berujar penggantian sebutan ini karena utang Indonesia terus bertambah banyak."Utang menumpuk terus, kalau menurut saya jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang," katanya di acara Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia untuk Pemenangan Prabowo-Sandi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Sabtu 26 Januari 2019.

Foto : Gaya Prabowo - Sandiaga Uno saat Tiba di Debat Capres Ke-5

ANTARA

Berita terkait

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

38 menit lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

3 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

4 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

5 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

10 jam lalu

Wapres Ma'ruf Amin Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bisa Kalahkan Guinea di Laga Playoff Olimpiade 2024

Wapres Ma'ruf Amin optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan timnas Guinea U-23 pada pertandingan playoff Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

14 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

15 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

15 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya