Dolar AS Menguat, Ini Strategi Bank Indonesia Jaga Rupiah

Editor

Rahma Tri

Sabtu, 13 April 2019 06:18 WIB

Petugas menghitung rupiah di VIP kawasan Cikini, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Kurs rupiah menguat ke posisi Rp 13.947 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu, 6 Februari 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Nanang Hendarsah, memaparkan sejumlah strategi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dia mengatakan saat ini di tengah tren menguatnya kembali dolar Amerika Serikat dan pelemahan mata uang regional, rupiah tetap terjaga stabil.

Baca: Sandiaga Jual Saham Lagi, Analis: Gerak Saham SRTG Acak

"Bank Indonesia berada di pasar untuk memastikan ketersediaan likuiditas DNDF dan melakukan intervensi di pasar spot dalam jumlah yang sangat terukur," kata dia Nanang melalui aplikasi percakapan, Whatsapp, Jumat, 12 April 2019.

Bank Indonesia, kata Nanang, juga tetap siaga untuk memastikan kestabilan pasar Surat Berharga Negara atau SBN terutama bila terjadi arus modal keluar yang dapat memicu pelemahan rupiah.

Dia mengatakan kapasitas BI untuk membeli SBN di pasar sekunder sangat besar. Namun, menurut Nanang bila masuk pasar tetap, dilakukan dengan terus menjaga price discovery yang efisien dan daya saing imbal hasil SBN agar tetap menarik bagi arus modal masuk.

Saat ini, kata Nanang, dolar AS menguat terhadap seluruh mata uang G10 dan emerging currencies, karena semakin panjangnya ketidakpastian Brexit. Hal itu memicu kembali pelemahan nilai tukar Euro.

Nanang mengatakan, penguatan dolar juga ditopang oleh naiknya kembali yield US Treasury bond, merespons rilis data indeks harga produsen atau PPI AS bulan Maret. Selain itu, tunjangan pengangguran (Inital Jobless Claims) yang merosot ke level terendah sejak 1969, cukup meredakan kekhawatiran potensi perlambatan ekonomi AS.

Baca: Cadangan Devisa Naik, Rupiah Tetap Melemah

Menurut Nanang, Bank Indonesia juga tetap memastikan likuiditas Rupiah yang cukup di pasar melalui operasi moneter ekspansi yaitu lelang Term Repo dan Forex Swap. "Lelang kedua instrument ini sudah terjadwal dalam enam bulan ke depan sehingga perbankan memiliki kepastian untuk mengakses likuiditas ke bank sentral bila diperlukan dengan memperhatikan proyeksi likuiditas bank," ujar dia.

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

5 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya