Bantah Prediksi The Economist, BPN Prabowo: Kami Pro Investasi

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Rahma Tri

Minggu, 7 April 2019 20:35 WIB

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berorasi dalam kampanye akbar di Stadion Utama GBK, Jakarta, Ahad, 7 April 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Haryyadin Mahardika membantah bahwa kebijakan ekonomi yang dijanjikan oleh Prabowo bakal membawa Indonesia cenderung menjadi negara yang proteksionis. Dia mengatakan bahwa Prabowo-Sandiaga berpihak pada investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Baca: Tanggapi Prabowo Soal Pertumbuhan, Jokowi: RI Nomor 3 di G20 Loh

"Berbagai program dan kebijakan ekonomi yang disampaikan 02 menunjukkan keberpihakannya kepada investasi dan pertumbuhan. Sama sekali tidak pernah ada kebijakan yang bersifat merugikan investor dan swasta," kata Haryyadin ketika dihubungi Tempo, Ahad 7 April 2019.

Sebelumnya The Economist Intelligence Unit, salah satu unit dari majalah The Economist, merilis hasil analisa dan prediksi mengenai pemilihan presiden atau Pilpres pada 17 April 2019. Dalam laporan itu, The Economist menyebut bahwa jika Prabowo menang maka ada potensi arah kebijakan cenderung nasionalis lewat proteksionisme. Selain, itu kebijakan pemotongan pajak yang dijanjikan Prabowo dinilai bisa mengancam kondisi stabilitas fiskal.

"Resep kebijakan yang disampaikan Prabowo bisa mengancam kondisi stabilitas makro ekonomi nasional dan pendekatanya pada kebijakan proteksionis bisa membahayakan investor asing," kata Analis The Ecnomist Intelligence Unit Anwita Basu.

Menurut Haryyadin, kebijakan ekonomi Prabowo-Sandiaga akan fokus untuk mengembalikan peran swasta dalam pertumbuhan. Sebab, selama empat tahun ini peran swasta tereduksi secara signifikan, karena diambil alih oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah.

Advertising
Advertising

Selain itu, kata Haryyadin, kebijakan yang ditawarkan Prabowo-Sandiaga tidak pernah ada yang bersifat merugikan investor dan swasta. Yang ada, kebijakan yang ditawarkan Prabowo-Sandiaga untuk melindungi harga di tingkat petani.

Baca: Jokowi Bantah Hanya Fokus di Infrastruktur: Kita Punya PKH

Kemudian mengenai kebijakan pemotongan pajak, Haryyadin mengatakan hal ini justru menunjukkan keberpihakan 02 terhadap investasi. Stabilitas fiskal akan dijaga melalui penghentian kebocoran negara termasuk dari hilangnya potensi penerimaan pajak dan cukai selama ini.

"Karena itu, tidak tepat jika The Economist mengkhawatirkan hal tersebut. Aneh rasanya jika kebijakan ini dikritisi oleh investor," kata Haryyadin.

Berita terkait

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

1 jam lalu

Luhut Diminta Klarifikasi Soal Orang Toksik di Pemerintahan Prabowo: Agar Tak Ada Tuduhan

Menurut pengamat politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, ada kemungkinan Luhut merujuk kepada figur atau kelompok tertentu melalui pernyataan tersebut.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Penjelasan Jubir Luhut Soal Orang "Toxic" di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Juru bicara Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan maksud dari orang toxic dalam pemerintahan. Sebelumnya, Luhut menyebut istilah itu saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

3 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

4 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

5 jam lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

7 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

8 jam lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

9 jam lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

18 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

19 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya