Kisah Pendiri Wardah, Nyaris Bangkrut Saat Pabrik Terbakar

Sabtu, 6 April 2019 16:46 WIB

Sejumlah model, artis dan 6 desainer dalam gelaran show kolaborasi Wardah mengusung tema Equator Treasure di IFW 2019 di JCC, Sabtu, 30 Maret 2019. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Tak mudah merintis kosmetik halal, itu yang dialami pendiri Wardah, Nurhayati Subakat. Menurut Nurhayati, cara membuat kosmetika belum ada ilmunya secara khusus di perguruan tinggi. Ia memakai ilmu farmasi dan pengalamannya bekerja di perusahaan kosmetik untuk membangun industri kosmetik lokal dan berlabel halal.

Baca juga: 4 Tren Makeup Wardah 2017 dari Kecantikan Lokal

Dirintis sejak 1985, pabriknya kini mekar dengan 11 ribu karyawan setelah nyaris bangkrut akibat kebakaran. Perempuan kelahiran Padang Panjang 1950 itu menjadi lulusan terbaik Farmasi ITB 1975 serta Apoteker ITB 1976.

Namun prestasi itu yang sempat diberitakan koran lokal tidak memudahkannya langsung mendapat pekerjaan. Hingga kemudian ia mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan kosmetika multinasional.

“Saya berkesempatan mempelajari bidang quality control dan research and development,” katanya di Bandung, Jumat 5 April 2019. Hari itu ia mendapat gelar doktor kehormatan dan tercatat sebagai wanita pertama yang menerimanya di ITB.

Nurhayati mengatakan industri kosmetika sebetulnya masih dalam ruang lingkup industri farmasi namun masih jarang disentuh para apoteker. Pada 1985 ia mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu. Produk pertamanya untuk perawatan rambut di salon dengan harga terjangkau berlabel Putri. Lima tahun berjalan, tempat usahanya kebakaran.

Advertising
Advertising

Dokumen administrasi ikut hangus sehingga sulit menagih piutang. Sementara kondisi keuangan tergerus oleh utang usaha. Nyaris bangkrut dan memilih tutup, Nurhayati memutuskan bangkit lagi karena memikirkan nasib karyawan dan utang ke mitra bisnis.

Dari kredit ke bank, ia membuat kosmetika halal pada 1995 berlabel Wardah hingga tekena imbas krisis moneter 1998. “Tantangannya jumlah pengguna kosmetik masih rendah dan antusiasme produk halal masih minim,” ujar ibu beranak tiga dengan tujuh cucu itu.

Perusahaannya kemudian berganti nama menjadi PT Paragon Technology & Innovation pada 2011 sampai sekarang. Merekrut generasi muda, mereka ikut dilibatkan dalam perencanaan strategis perusahaan dan dinilai paham tren. Kemunculan fenomena pemakai hijab (hijabers) ikut mendongkrak penghasilan. Dua produk baru untuk anak muda dimunculkan lewat Make Over dan Emina.

Menurut Nurhayati, kini Wardah mendominasi pasar kosmetik di Indonesia. Data Euromonitor 2016 mencatat label itu di peringkat enam sebagai global fastest growing brand. Ulasan Harvard Business Review menilai kosmetik lokal itu meningkatkan pangsa pasar dua kali lipat karena berani mengambil peluang segmentasi halal.

Kosmetik Wardah yang telah menjadi bagian dari gaya hidup dan identitas diri, perkembangan teknologinya sangat dinamis. Inovasi yang mereka kembangkan seperti maskara halal yang tembus air tapi bisa bertahan lama. Pengembangan inovasinya kini disokong 78 orang peneliti. Berjumlah total 11 ribu karyawan, 135 juta produk mengalir per tahun untuk menguasai 30 persen pasar kosmetik nasional.

Berita terkait

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

4 hari lalu

Riwayat Berkembangnya Mustika Ratu sampai Menjadi PT

Pendiri perusahaan kosmetik Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo meninggal pada usia 96 tahun

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

6 hari lalu

Mooryati Soedibyo Berpulang di Usia 96 Tahun, Modal Rp 25 Ribu Mulai Bangun Mustika Ratu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo wafat. Berikut kisah jatuh bangunnya membangun usaha kecantikan Mustika Ratu, modal awal Rp 25 ribu.

Baca Selengkapnya

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

50 hari lalu

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.

Baca Selengkapnya

MFWS 2024, Pengusaha Batik Asal Cirebon Terpilih Jadi Ketua Komunitas Pengusaha Perempuan Internasional

11 Februari 2024

MFWS 2024, Pengusaha Batik Asal Cirebon Terpilih Jadi Ketua Komunitas Pengusaha Perempuan Internasional

MFWS 2024 langsung mewujudkan misi besar untuk membangun komunitas pengusaha perempuan international

Baca Selengkapnya

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Prediksi Keuntungan Sektor Komestik Indonesia 2024 Tembus US$ 1,94 Miliar

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menilai sektor kosmetik bakal semakin tumbuh pada 2024. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi memperkirakan keuntungan sektor kosmetik Indonesia tahun 2024 mencapai US$ 1,94 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

12 Januari 2024

Kemendag Lepas Ekspor Kosmetik Azarine dari Sidoarjo ke Malaysia Senilai Rp 23,25 Miliar

Kemendag emastikan Azarine telah menerapkan kaidah pembuatan kosmetik yang baik, halal dan bersertifikat BPOM.

Baca Selengkapnya

Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

26 Desember 2023

Bahaya Penggunaan Kosmetik Kedaluwarsa, Sayangi Kulit

Kosmetik kedaluwarsa adalah tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur dan berdampak buurk pada kulit. Jadi, jangan dipakai lagi.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

23 Desember 2023

Menlu Retno Bahas Kerja Sama Sektor Halal dengan Maroko

Menlu Retno Marsudi membahas potensi kerja sama Indonesia dan Maroko di sektor halal dan pengakuan sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

14 Desember 2023

Hati-hati 51 Produk Kosmetik Berbahaya Terbaru, BPOM: Bisa Sebabkan Kanker

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis daftar 51 produk kosmetik yang dianggap berbahaya dan bisa menyebabkan kanker.

Baca Selengkapnya

BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

BPOM Blokir 61.784 Tautan Penjual Obat Tradisional hingga Kometik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM telah memblokir 61.784 tautan atau link penjualan obat tradisional dan suplemen kesehatan ilegal dan mengandung bahan kimia obat.

Baca Selengkapnya