BI: Penggunaan Uang Elektronik Tumbuh 66,6 Persen

Jumat, 22 Maret 2019 11:11 WIB

Pengendara mobil melakukan pembayaran nontunai menggunakan kartu uang elektronik ataue-toll di Gerbang tol RAMP Taman Mini 2, Jakarta, Kamis 7 September 2017.Dengan transaksi non tunai pengendara hanya membutuhkan waktu 4 detik/transaksi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa pembayaran nontunai secara konsisten terus meningkat hingga awal tahun 2019. Dari catatan BI, penggunaan kartu ATM debit, kartu kredit, dan uang elektronik tumbuh hingga 15,3 persen (year-on-year), lebih tinggi ketimbang pertumbuhan pembayaran tunai yang hanya sebesar 7,4 persen yoy.

Baca: Faisal Basri Minta Pemerintah dan BI Waspadai Capital Outflow

“Di antaranya uang elektronik yang mengalami pertumbuhan 66,6 persen yoy,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangannya di laman resmi BI pada Kamis, 21 Maret 2019.

Tapi secara komposisi, Onny menyebut penggunaan kartu ATM debit masih mendominasi sistem pembayaran ritel. Jumlahnya mencapai 94,8 persen dan mengalami pertumbuhan 15,4 persen yoy pada Januari 2019.

Sejak triwulan III 2018, BI telah mencatat bahwa transaksi non-tunai, khususnya lewat uang elektronik terus melambung tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Saat itu, BI mencatat transaksi uang elektronik tumbuh sebesar 300,4 persen.

Advertising
Advertising

"Itu didorong menguatnya preferensi masyarakat bertransaksi melalui platform teknologi finansial dan e-commerce," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di kantornya, Kamis, 15 November 2018.

Di sisi lain, BI beberapa tahun terakhir terus memperluas penggunaan uang elektronik maupun transaksi elektronik. Salah satu yang paling maju yang pembayaran nontunai di jalan tol menggunakan uang elektronik yang ditargetkan bisa mencapai 100 persen.

Artinya, semua jalan tol di Indonesia diharapkan, baik yang lama maupun baru dibangun, harus sudah memperkenalkan ini kepada penggunanya.

Baca: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan, Rupiah dan IHSG Melemah

Menurut Onny, penggunaan uang elektronik memang semakin populer di masyarakat, terutama sebagai instrumen pembayaran untuk moda transportasi dan perdagangan online alias e-commerce. Ke depan, kata dia, Bank Indonesia akan terus memperkuat model sistem pembayaran ini dalam mendukung kegiatan perekonomian nasional.

Simak berita terkait BI lainnya di Tempo.co.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya