Suku Bunga BI Diprediksi Stabil, IHSG Menguat ke Level 6.499,27

Kamis, 21 Maret 2019 09:51 WIB

Suasana pergerakan saham di layar Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 9 Maret 2018. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat ini. RTI mencatat, indeks acuan saham domestik turun 30,17 poin atau setara 0,47% ke level 6.412,86.TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat 0,26 persen atau 16,56 poin di level 6.499,27 pada perdagangan pagi hari ini. Sehari sebelumnya IHSG ditutup di level 6.482,71.

Baca: Usai Debat Cawapres, Kurs Rupiah dan IHSG Menguat

Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya memprediksi IHSG akan terdorong kebijakan suku bunga Bank Indonesia yang akan dilansir hari ini. Suku bunga acuan diperkirakan tak berubah karena kondisi perekonomian masih cukup stabil.

"Karenanya kami prediksi IHSG berpeluang bergerak positif hari ini," ujar William seperti dikutip dari riset hariannya, Kamis, 21 Maret 2019.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi memperkirakan kinerja IHSG tak lepas dari pelaporan kinerja keuangan dari para emiten bursa. Pasalnya, investor masih menanti bagaimana kinerja keuangan emiten di sepanjang 2018 yang diharapkan masih cukup baik.

Advertising
Advertising

Meski ada sejumlah tantangan perekonomian baik dari global maupun domestik, Inarno optimistis sejumlah sasaran di pasar modal bakal tercapai. BEI, kata Inarno, meningkatkan dan memperbanyak produk-produk di pasar modal.

Dari sisi moneter, menurut Inarno, sikap Bank Indonesia untuk menahan maupun menaikkan/menurunkan suku bunga masih akan diperhatikan oleh pasar. Kebijakan bank sentral tersebut mencermati langkah yang diambil oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve).

Baca: Cadangan Devisa Naik, IHSG Berpeluang Bangkit Lagi

Sementara itu, dari sisi eksternal, Inarno memaparkan tantangan masih sama seperti tahun lalu. Sejumlah tantangan itu adalah laju pengetatan moneter oleh bank sentral utama dunia, perang dagang AS - Cina, prospek perlambatan ekonomi global, volatilitas harga minyak dan komoditas lainnya, serta ketidakpastian Brexit.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

5 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya