Menteri Hanif Sebut Prosedur TKA Masuk Indonesia Ketat

Reporter

Antara

Rabu, 20 Maret 2019 17:01 WIB

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri saat meninjau Pabrik Sidomuncul di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu, 20 Maret 2019.

TEMPO.CO, Semarang -Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menegaskan bahwa tenaga kerja asing atau TKA di Indonesia masih aman dan terkendali. Pernyataan ini untuk menjawab hoaks terkait banyaknya TKA di Tanah Air.

BACA: Sandiaga Sentil Pemerintah Soal Mudahnya Aturan TKA Asing

"TKA kalau masuk dan kerja di Indonesia itu prosedurnya ketat, sedangkan dari sisi jumlah masih sangat kecil, hanya sekitar 95 ribuan TKA dari berbagai negara yang bekerja di Indonesia, TKA dari Cina hanya 32 ribuan saja," katanya.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dan dilaksanakan TKA yang bekerja di Indonesia adalah harus mempunyai izin kerja dan izin tinggal, membayar pajak tiap bulan sesuai ketentuan yang berlaku, hanya bekerja pada jabatan, waktu, dan lokasi tertentu, serta harus melakukan transfer ilmu dan teknologi.

BACA: Menaker Sebut Demo Menolak TKA Asal Cina di Morowali Hoaks

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kembali mengungkit soal kebijakan pemerintah yang menguntungkan tenaga kerja asing untuk masuk ke Indonesia.

"Saat pengangguran ada tujuh juta dan kualitas lapangan kerja belum optimal, pemerintah mencabut beberapa keharusan bagi tenaga kerja asing, misalnya keharusan bisa berbahasa Indonesia," ujar Sandiaga dalam Debat Calon Wakil Presiden di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2019.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mempertanyakan terkait kemudahan visa bagi tenaga kerja asing pada strata terbawah. Padahal, menurut dia, masih banyak warga negara Indonesia yang belum mendapat kesempatan kerja. "Tapi malah diberi kepada tenaga kerja asing."

Atas sentilan itu, Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan jumlah tenaga kerja asing di Tanah Air masih terkendali dengan aturan yang ada. Ia mengatakan jumlah TKA masih di bawah 0,01 persen. "Itu paling rendah di seluruh dunia," ujar Ma'ruf.

Di samping itu, Ma'ruf mengatakan tenaga kerja asing pun hanya diperbolehkan digunakan pada bidang yang tidak dikuasai oleh tenaga kerja lokal. Kebijakan itu juga mendorong agar ada transfer teknologi sehingga kemampuan sumber daya manusia di dalam negeri.

Mendapat bantahan, Sandiaga kembali mengatakan bahwa kebijakan pemerintah saat ini belum memberikan keberpihakan kepada sektor Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah. padahal UMKM menguasai 99,9 persen dari jumlah usaha.

"Kami akan memastikan tenaga kerja asing atau TKA harus bisa bahasa Indonesia," ujar dia. Itu juga sejalan dengan tenaga kerja dalam negeri yang mesti memiliki keterampilan bila mau bekerja di luar negeri.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

6 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

9 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

21 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

26 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

30 hari lalu

Gairah Nonton Film Indonesia Meningkat, Sandiaga: Sudah Jadi Tuan Rumah di negeri Sendiri

Sandiaga mengatakan, kemajuan film Indonesia bisa dilihat dari angka penonton yang setiap tahun melampaui target.

Baca Selengkapnya

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

30 hari lalu

Respons Sandiaga soal Harga Tiket Pesawat Mahal: Itu Kelas Bisnis, Kelas Ekonomi Masih Sesuai Aturan

Sandiaga Uno merespons keluhan masyarakat soal harga tiket pesawat domestik yang dinilai lebih mahal ketimbang tiket penerbangan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

31 hari lalu

Sandiaga Beberkan Alasan Penetapan PIK 2 Menjadi PSN

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno buka suara soal penetapan pengembangan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 menjadi Proyek Stratgis Nasional (PSN).

Baca Selengkapnya

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

31 hari lalu

Wacana PPP Gabung Koalisi Prabowo, Sandiaga Uno: Perlu Kesatuan yang Kuat

Soal wacana PPP masuk koalisi Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno Kutip Ceramah Gus Miftah soal perlunya kesatuan atau ukhuah yang kuat untuk kemajuan bangs.

Baca Selengkapnya

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

32 hari lalu

Film Horor Jadi Sorotan Usai Kontroversi Kiblat, Sandiaga: Seharusnya untuk Tingkatkan Takwa

Sandiaga mengatakan, saat ini Kemenparekraf juga selalu berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait polemik film horor Kiblat.

Baca Selengkapnya

Banjir Kritik Pedas, Berikut Kronologi Penolakan Film Kiblat

37 hari lalu

Banjir Kritik Pedas, Berikut Kronologi Penolakan Film Kiblat

Poster film Kiblat menuai kecaman, dianggap kampanye hitam umat Islam.

Baca Selengkapnya